BERTUAHPOS — Nilai tukar rupiah bergerak menguat dalam perdagangan Selasa 25 November, seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat pada Desember 2025.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.17 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp16.669 per dolar AS, menguat 30 poin atau 0,18% dibandingkan penutupan Senin di posisi Rp16.699 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai penguatan rupiah terjadi seiring meningkatnya sentimen risk on di pasar global. Menurutnya, peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve makin besar, setelah pernyataan pejabat The Fed yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter pada pertemuan FOMC Desember mendatang.
Lukman mengatakan prospek pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) kini naik menjadi 80%, jauh lebih tinggi dibandingkan sekitar 60% pada perdagangan awal pekan.
“Komentar pejabat The Fed Waller yang menyebut pemangkasan suku bunga Desember sesuai dengan kondisi ekonomi AS memperkuat sentimen tersebut,” kata Lukman seperti dilansir dari Ipotnews, Selasa, 25 November 2025.
Dia menambahkan bahwa euforia pasar terkait perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga membantu menjaga minat risiko investor. Dengan kondisi tersebut, kurs rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.600 hingga Rp16.750 per dolar AS sepanjang hari ini.
Sebelumnya, Anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller, secara terbuka menyatakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga acuan pada Desember. Dia menyebut pasar tenaga kerja menjadi alasan utama perubahan kebijakan, sambil menegaskan bahwa langkah yang lebih bertahap kemungkinan diambil mulai Januari 2026.***





































