BERTUAHPOS — Penanganan darurat banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) sedang dikebut. BNPB memprioritaskan untuk memulihkan akses jalan dan jembatan yang rusak parah. Memastikan jalan dan jembatan bisa dilintasi harus diutamakan demi pendistribusian bantuan ke wilayah terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan jalan dan jembatan merupakan jalur vital menjadi untuk memperlancar arus distribusi bantuan. Sejauh ini, tercatat total ada 555 titik kerusakan jalan, terdiri atas 321 titik jalan kabupaten-kota, 172 titik jalan provinsi, dan 62 titik jalan nasional.
BNPB telah mengerahkan 25 unit alat berat untuk mempercepat perbaikan jalan nasional di Solok, Agam, dan Tanah Datar. “Kondisi jalan yang tertutup material longsor sangat memperlambat penanganan dan pengiriman bantuan ke masyarakat,” katanya, Jumat, 5 Desember 2025.
Balai Pelaksana Jalan Nasional bersama Dinas Bina Marga Sumbar bekerja penuh waktu untuk memulihkan konektivitas. Selain perbaikan badan jalan, tim juga menyiapkan pemasangan jembatan darurat bailey, di titik yang terputus.
Sebanyak 22 unit jembatan darurat dibutuhkan untuk membuka kembali akses di delapan kabupaten dan kota, termasuk Agam, Pasaman, Padang Pariaman, dan Kota Padang. “Titik-titik ini menjadi prioritas karena masih terdapat wilayah yang terisolir,” sebutnya.
Personel gabungan juga terus membersihkan material longsor sejak Rabu, 3 Desember 2025. Pembersihan lumpur, batu, dan kayu berlangsung intensif di Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Agam, serta di beberapa titik normalisasi sungai di Pesisir Selatan.
Distribusi bantuan pangan dan nonpangan dioptimalkan melalui jalur udara akibat masih terputusnya akses darat. Per 3 Desember, pukul 18.00 WIB, BNPB menyalurkan 6,5 ton bantuan. Kabupaten Agam menerima 4,1 ton, Padang Pariaman 843 kilogram, dan Solok 808 kilogram.
Secara kumulatif, total bantuan yang telah dikirim melalui udara sejak 28 November hingga 3 Desember 2025 mencapai 18 ton. BNPB memastikan pengiriman bantuan akan terus berlangsung hingga seluruh masyarakat terdampak, terutama yang berada di wilayah terisolir, menerima pasokan yang memadai.***

































