BERTUAHPOS – Demam pada anak setelah diimunisasi sering membuat orang tua panik. Bahkan ada kasus anak demam tinggi usai divaksin yang hampir berujung fatal, sehingga menimbulkan rasa takut di masyarakat.
Prof Amin Soebandrio, Anggota Ikatan Ahli Genetika Indonesia (IKAGI) sekaligus peneliti vaksin, menegaskan bahwa reaksi demam setelah imunisasi merupakan hal yang wajar. Demam muncul karena tubuh sedang merespons masuknya benda asing.
Perlu untuk dibaca:
Proses ini terjadi akibat peradangan atau inflamasi alami yang dipicu sistem kekebalan tubuh. “Demam itu sinyal bagus, artinya tubuh anak sedang bekerja membentuk kekebalan,” dalam sebuah pelatihan untuk jurnalis di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Amin mengingatkan bahwa demam yang terlalu tinggi atau berkepanjangan bukanlah reaksi yang diinginkan. Kondisi tersebut harus segera dievaluasi tenaga medis agar tidak menimbulkan risiko serius.
Faktor penyebabnya bermacam-macam. Bisa jadi, dosis atau cara vaksinasinya yang salah, sehingga menimbulkan reaksi yang mengkhawatirkan. Jika orang tua dihadapkan pada situasi seperti itu, maka sangat disarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Kendati demikian, tidak semua jenis vaksin memicu reaksi demam. Vaksin polio, misalnya, hampir tidak pernah menyebabkan demam pada anak. Namun, vaksin yang menggunakan mikroba hidup cenderung memiliki kemungkinan menimbulkan demam.
Reaksi ini, kata Amin, justru menunjukkan bahwa sistem imun merespons dengan baik. “Tubuh sedang mengingat musuh baru sehingga nanti jika virus atau bakteri asli masuk, anak sudah siap melawan,” terangnya.
Badan kesehatan dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI juga menyebut demam ringan pasca vaksin adalah hal yang aman. Orang tua cukup memberikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter serta memastikan anak mendapat cukup cairan.
Oleh sebab itu, penting edukasi publik agar orang tua tidak takut dengan imunisasi. Menurutnya, risiko kecil dari demam jauh lebih ringan dibanding bahaya penyakit menular yang bisa dicegah dengan vaksin.
“Yang perlu ditekankan, vaksin jauh lebih aman daripada tidak divaksin. Imunisasi adalah perlindungan terbaik untuk anak dari penyakit berbahaya,” kata Amin.
Dia berharap masyarakat semakin percaya bahwa imunisasi itu aman dan efektif. Pemerintah dan tenaga kesehatan juga didorong untuk terus mengingatkan agar orang tua tidak ragu membawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk melengkapi jadwal imunisasi.***




































