BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kedatangan tamu dari Kota Jambi yang diwakili oleh Asisten I Sekretaris Kota Jambi, di kediaman wali kota Pekanbaru, Jumat
(22/4/2016).
Kedatangan Asisten I Kota Jambi ke Pekanbaru tersebut terkait penyampaian undangan secara langsung pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Asisten I Kota Jambi, Mukhlis, kepada bertuahpos.com mengatakan bahwa Munas Apeksi tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 26 Juli mendatang. “Kedatangan kami ke Pekanbaru ini dalam rangka untuk menyukseskan Munas Apeksi pada 26 Juli besok,” ujarnya.
Selain itu, kedatangannya ke Pekanbaru tersebut juga dikarenakan Kota Pekanbaru dan Jambi dalam sejarahnya sempat menjadi satu provinsi yakni Provinsi Sumatera Tengah yang beribu kota di Bukit Tinggi.
“Jadi dua pemerintah kota ini juga menjadi satu kesatuan sebelum pecah menjadi provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Kami juga ingin menjalin terus persahabatan antara kedua kota,” kata Mukhlis.
Saat ditanya mengenai fokus pembahasan dari Munas Apeksi nantinya, Mukhlis menjelaskan ada beberapa agenda yang menjadi pembahasan. Salah satunya seperti pembahasan bagaimana janji pemerintah pusat yang
menjanjikan setiap kota diberikan bantuan sebesar Rp 100 miliar.
“Salah satu agenda yang dibahas itu adalah meminta janji pemerintah pusat yang mau memberikan bantuan melalui APBN kepada setiap kota.Jadi itu yang mau kita minta segera diwujudkan,” tutupnya.
Dilansir dari Jambi Independent, 98 wali kota se-Indonesia nantinya akan datang untuk menghadiri Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Munas Apeksi) ke-5 di Kota Jambi, 26-28 Juli 2016.
Pada saat acara tersebut, Presiden RI Joko Widodo beberapa Menteri akan turut menghadiri acara tersebut. Selain diadakan munas, Pemko Jambi juga akan menggelar pameran berkelas nasional yaitu City Expo.
City Expo ini nantinya akan diikuti ratusan stand dari berbagai daerah baik instansi pemerintah maupun swasta termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Penulis: Iqbal