BERTUAHPOS.COM — Harga Crude Palm Oil (CPO), pada perdagangan Senin kemarin, 30 Desember 2024, kembali dihadapkan pada tekanan yang berat.
Di kontrak Bursa Malaysia untuk pengiriman bulan Maret 2025 ditutup MYR4.552 per ton. Harga ini tercatat mengalami penurunan sebesar 1,56% jika dibandingkan penutupan di akhir pekan lalu.
Harga CPO juga terkoreksi 1,01% secara mingguan. Secara bulanan, angka penurunannya jauh lebih dalam, yakni mencapai 9,06%. Lantas, apa saja faktor yang memicu kejatuhan harga CPO ini?
Dilansir dari Bloomberg Technoz, sejumlah sentimen negatif telah berkontribusi terhadap anjloknya harga CPO.
- Penurunan Harga Minyak Nabati Lainnya: Harga minyak kedelai, yang menjadi pesaing utama CPO, turut melemah. Di bursa Dalian, harga minyak kedelai turun 0,18%, sementara di Chicago Board of Trade (CBOT), harga terkoreksi 0,13%. Turunnya harga minyak kedelai membuat daya tarik CPO melemah karena kedua komoditas ini saling bersaing sebagai substitusi.
- Penguatan Ringgit Malaysia: Ringgit Malaysia menguat 0,18% terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin. Penguatan ini membuat harga CPO lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing, sehingga permintaan berpotensi menurun.
- Ekspektasi Permintaan yang Lesu: Perusahaan kargo memperkirakan ekspor CPO Malaysia untuk periode 1–25 Desember turun 1,1–4% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Data ini memperkuat kekhawatiran bahwa permintaan global terhadap CPO sedang melemah.
Pada perdagangan hari terakhir 2024, harga CPO diprediksi tetap berada di zona bearish. Berdasarkan Relative Strength Index (RSI), harganya berada di angka 47,87, yang menandakan tren bearish meski mendekati zona netral. Sedangkan Stochastic RSI harganya di posisi 60,1, masuk ke area beli (long), memberikan potensi pemulihan harga.
Jika harga mampu menembus level resisten di MYR 4.770 per ton (Moving Average 20), target berikutnya adalah MYR 4.788 per ton (Moving Average 30).
Namun, jika harga jatuh melewati support di MYR 4.492 per ton, risiko penurunan menuju MYR 4.399 per ton akan semakin besar.***