BERTUAHPOS — Harga CPO atau minyak sawit mentah, untuk kontrak berjangka di Bursa Malaysia Derivatives ditutup melemah tipis pada perdagangan Kamis, 24 April 2025.
Tekanan pasar disebabkan oleh kekhawatiran terhadap potensi peningkatan produksi dalam beberapa pekan ke depan.
Dilansir dari Bernama, analis pasar minyak sawit, David Ng, menyebutkan bahwa level dukungan harga berada di RM3.950 per ton, sementara level resistensi di RM4.100 per ton.
“Pasar saat ini cenderung melemah seiring kekhawatiran meningkatnya output sawit dalam waktu dekat,” katanya kepada Bernama.
Sementara itu, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengungkapkan lemahnya permintaan beli dari negara-negara tujuan utama — terutama India — juga memperlemah sentimen pasar.
Menurutnya, pelaku pasar kini tengah menanti data ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 April serta kemungkinan revisi terhadap bea ekspor sawit dari Indonesia.
Penutupan perdagangan mencatat kontrak CPO Mei 2025 turun RM7 menjadi RM4.135 per ton. Kontrak Juni 2025 stagnan di RM4.076 per ton, sementara kontrak Juli 2025 turun RM1 ke level RM4.036 per ton. Adapun kontrak Agustus 2025 tidak mengalami perubahan, tetap di RM4.026 per ton.
Di sisi lain, kontrak September 2025 naik RM3 ke RM4.020 per ton, dan kontrak Oktober 2025 juga mencatat kenaikan RM3 menjadi RM4.014 per ton.
Volume perdagangan tercatat turun tajam menjadi 64.921 lot dibandingkan 95.905 lot pada hari sebelumnya. Minat terbuka (open interest) juga mengalami penurunan menjadi 234.310 kontrak dari sebelumnya 235.722 kontrak.
Untuk harga fisik CPO wilayah Selatan pada Mei 2025, tercatat tetap stabil di RM4.200 per ton.
— BERNAMA