BERTUAHPOS – Asosiasi Pengusaha dan Pekerja Kuliner (Aspekur) Riau mendorong pemerintah agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketua Aspekur, Fajar Muhardi, menilai program MBG memiliki potensi besar, tidak hanya untuk menunjang pertumbuhan anak bangsa, tetapi juga untuk mendorong pemerataan ekonomi. Ia berharap program ini bisa menjadi momentum bagi UMKM untuk berkembang.
“Jika UMKM dilibatkan, program ini bukan hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga menjadi jalan bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk naik kelas,” kata Fajar dalam acara Pelatihan Foto Produk UMKM Aspekur di Pekanbaru, Sabtu, 26 April 2025.
Namun demikian, Fajar mengungkapkan, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, khususnya terkait persyaratan standar dapur dan kebutuhan modal yang tinggi. Ia menilai kebutuhan modal untuk membangun dapur MBG bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar, angka yang berat bagi pelaku UMKM.
“Kita sudah jajaki di pusat, dan memang ada syarat-syarat yang memberatkan. Kalau tidak ada dukungan permodalan dari perbankan, UMKM sulit untuk ikut berpartisipasi,” ujarnya.
Diketahui, program MBG yang diinisiasi Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 82,9 juta penerima dengan estimasi anggaran mencapai Rp1 triliun per hari mulai November 2025.
Fajar berharap pemerintah memberikan akses kemudahan, khususnya terkait permodalan, agar tujuan Presiden Prabowo untuk menumbuhkan perekonomian secara merata benar-benar tercapai.
“Kalau hanya pengusaha besar yang dilibatkan, maka jurang kesenjangan akan semakin lebar. UMKM bisa mati perlahan, padahal mereka adalah ujung tombak ekonomi nasional. Pemerintah harus sadar akan hal ini,” tegas Fajar.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD/MPR RI, Sewitri, menyatakan siap memfasilitasi pelaku UMKM di bawah Aspekur agar bisa berpartisipasi dalam program MBG.
“Kami di DPD/MPR RI bermitra dengan BGN, sehingga program MBG menjadi perhatian khusus. Saya akan perjuangkan agar UMKM bisa terlibat lebih banyak,” kata Sewitri.
Politisi asal Kabupaten Pelalawan ini menambahkan, dirinya memahami betul pentingnya dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil, karena dirinya juga berasal dari latar belakang UMKM.
“Saya bukan dari usaha kuliner, tapi saya tahu betul bagaimana pentingnya dorongan pemerintah agar UMKM bisa naik kelas,” ujarnya.
Sewitri mengakui bahwa pelaksanaan program MBG di Riau saat ini masih minim melibatkan UMKM. Ia berkomitmen untuk membantu membuka akses dan mempermudah pelaku usaha mikro agar bisa menjadi bagian dari program ini.
“Adanya Aspekur tentu sangat strategis untuk merangkul UMKM, sehingga bantuan dan program pemerintah bisa lebih tepat sasaran,” tutup Sewitri.***
— Melba