BERTUAHPOS.COM — China ancang-ancang untuk memperketat dan membatasi ekspor pada teknologi khusus untuk komponen baterai dan proses dua logam penting lainnya. Hal itu, lantaran China khawatir dengan meningkatnya ketegangan di perdagangan global.
Beijing mengusulkan untuk memasukkan teknologi persiapan bahan katoda baterai ke dalam daftar aplikasi yang tunduk pada larangan atau pembatasan ekspor. Usulan ini disampaikan dalam pemberitahuan oleh Kementerian Perdagangan China yang meminta pendapat publik.
Selain itu, Kementerian juga berencana memperketat pembatasan pada beberapa teknologi dan proses untuk mengekstraksi galium logam dan lithium, langkah yang dianggap penting untuk “memperkuat manajemen impor dan ekspor teknologi,” seperti dilaporkan kantor berita resmi Xinhua, sebagaimana dilansir dari Bloomberg Technoz, Jumat, 3 Januari 2025.
Kementerian memberikan batas waktu hingga 1 Februari bagi publik untuk memberikan tanggapan atas proposal ini. Jika diterapkan, pembatasan ini akan menjadi langkah terbaru dalam serangkaian larangan ekspor yang menargetkan mineral penting dan teknologi pengolahannya.
Langkah ini menunjukkan strategi China untuk mempertahankan dominasinya dalam rantai pasokan mineral global. Beijing memegang kendali atas 85% kapasitas produksi sel baterai dunia, menjadikannya pemain utama dalam industri baterai global.
Usulan pembatasan ekspor ini muncul sebulan setelah China melarang ekspor beberapa material yang memiliki aplikasi teknologi tinggi dan militer. Kebijakan ini dianggap sebagai tanggapan atas peningkatan pembatasan teknologi yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Beijing.
Material seperti galium, germanium, antimon, dan bahan superkeras kini dilarang dikirim ke AS. Selain itu, penjualan grafit juga ditempatkan di bawah pengawasan ketat.
China adalah pemasok utama puluhan mineral penting yang digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari semikonduktor hingga satelit dan perangkat night-vision. Larangan ekspor galium dan germanium yang diterapkan tahun lalu telah memicu kekhawatiran di Washington, mengingat peran vital logam-logam tersebut dalam industri teknologi tinggi.
Jika usulan pembatasan ini diimplementasikan, dampaknya akan dirasakan secara global, terutama pada industri yang bergantung pada pasokan mineral dan teknologi dari China. Langkah ini semakin mempertegas posisi strategis China dalam peta ekonomi dan geopolitik global.***