BERTUAHPOS.COM – Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) didesak untuk mengambil tindakan, dan tidak diam saja, untuk menghentikan perang di Gaza, sebagai sebuah harapan perdamaian di tahun 2025.
Desakan ini disampaikan oleh Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Amy Pope. Menurutnya, penderitaan yang dialami rakyat Gaza sudah terlalu lama. Perlu ada langkah nyata untuk mengembalikan harapan perdamaian itu.
“Menjelang tahun baru, krisis di Gaza telah mencapai titik kritis,” katanya dalam unggahan di Sosmed X.
“Nyawa orang-orang tak berdosa. Termasuk bayi-bayi, terus melayang di tengah musim dingin yang menggigit.”
“Bahkan rumah sakit dan tempat perlindungan menjadi sasaran serangan.”
Oleh sebab itu, gencatan senjata menjadi hal paling mendesak saat ini. Agar korban jiwa dapat dihentikan.
Termasuk bantuan kemanusiaan untuk mereka di Gaza, perlu akses yang luas tanpa hambatan. Seluruh manusia di sana perlu makan dan kebutuhan lainnya.
“Warga Gaza tidak bisa menunggu lebih lama lagi; penderitaan ini harus diakhiri,” tegasnya.
Menurut data IOM, sekitar 1,9 juta orang atau 90% dari populasi Gaza telah mengungsi akibat konflik yang terus berlangsung.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 45.500 orang. Menghancurkan wilayah tersebut menjadi puing-puing.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Mereka dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait perang di daerah kantong tersebut.
Pope mengingatkan bahwa langkah konkret dari komunitas internasional diperlukan untuk mencegah kehancuran lebih lanjut.
Menurutnya, ini adalah waktunya untuk bertindak. “Demi mengakhiri penderitaan ini dan membawa harapan baru pada tahun-tahun mendatang.”
***