BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Beberapa hari lalu, seorang karyawan bank (BUMN) terkonfirmasi positif COVID-19. Dia adalah Tuan DH (46).
Pasien ini akan mengajukan cuti untuk berangkat ke Batam. Saat melakukan rapid tes mandiri — sebagai syarat keberangkatan — hasilnya reaktif.
Petugas kesehatan sudah akan melakukan isolasi terhadap Tuan DH. Namun dia meminta agar diberi kesempatan untuk melakukan isolasi mandiri.
Petugas kesehatan mengizinkan. Namun, diam-diam dia tetap melancong ke Batam.
“Entah dengan apa dia berangkat ke sana (Batam) kami tidak tahu. Sebab kalau menunjukkan hasil rapid tes harusnya dia tak bisa berangkat keluar kota,” kata kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Setibanya di Batam, yang bersangkutan di swab. Hasilnya positif COVID-19. “Dia dinyatakan positif saat sudah berada di Batam,” jelas Mimi.
100 Karyawan Bank Diswab
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau menduga Tuan DH sudah positif saat dia melakukan rapid tes sebelum berangkat ke Batam.
Tindakan melakukan tracing contact harus dilakukan kepada karyawan bank tempat DH bekerja. Sekitar 100 orang karyawan di perusahaan itu langsung dilakukan swab.
“Sudah kami tracing dan kami sudah melakukan swab. Ada sekitar seratus orang lebih yang sudah kami swab di kantor pasien tersebut,” katanya.
Kapasitas Ruang Isolasi Dipertahankan
Mimi mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan setiap rumah sakit — RS rujukan pemerintah dan swasta — diminta untuk mempertahankan kapasitas ruang isolasi.
Sejak jauh-jauh hari total tempat tidur yang tersedia khsusu untuk pasien yang berkaitan dengan kasus COVID-19 berjumlah 658 tempat tidur.
Jumlah ini minta untuk dipertahankan mengingat sebagai upaya antisipasi jika terjadi lonjakan pasien positif COVID-19 pada gelombang kedua.
“Kami minta rumah sakit se-Provinsi Riau untuk tetap mempertahankan kapasitas ruang isolasi seperti data terakhir yakni 658 tempat tidur, sehingga kita bisa mengantisipasi kondisi eskalasi kasus COVID-19 Riau,” ujarnya.
Mempertahankan ruang isolasi ini sesuai apa yang diharapkan Gubernur Riau selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan kasus COVID-19 di Riau. “Tapi, kami berharap kondisi buruk tidak terjadi,” kata Mimi. (bpc3)