BERTUAHPOS.COM – Setelah kegagalan dalam meraih kemenangan pada Pilpres 2024, PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung Pasangan Calon Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebaiknya melakukan evaluasi internal yang menyeluruh.
Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, menyoroti pentingnya evaluasi ini mengingat PDIP sebelumnya berhasil memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Dalam konteks itu, yang mesti dilakukan ya proporsional aja. Kenapa nggak paralel? Nggak satu frekuensi, kemenangan partai juga kemenangan di Pilpres,” katanya.
Ujang menekankan perlunya Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDIP, untuk menggelar pertemuan dengan jajaran partai guna membahas kekalahan pada Pilpres.
Dia menunjukkan bahwa mayoritas kader PDIP tampil kuat dalam Pileg di daerah masing-masing, namun hal ini tidak tercermin dalam perolehan suara Ganjar-Mahfud yang hanya mencapai kurang dari 20 persen.
“Ada banyak hal yang harus dijelaskan. Megawati perlu mengevaluasi itu dengan para kader,” tandas Ujang.
Evaluasi internal yang mendalam dianggap perlu dilakukan agar dapat memberikan wawasan baru bagi PDIP dalam menyusun strategi dan memperkuat posisinya dalam dinamika politik nasional.
PDIP Memimpin dalam Pemilihan Anggota Legislatif DPR RI Menurut KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia resmi menetapkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan perolehan suara terbanyak dalam Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPR RI pada Pemilu 2024.
Keputusan tersebut diumumkan melalui Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, menjelaskan bahwa PDI Perjuangan berhasil meraih 25.387.279 suara dari total surat suara sah sebanyak 151.796.631 suara. Hal ini menegaskan dominasi partai tersebut dalam proses Pileg dan mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan politik utama dalam arena legislatif.
Partai Golkar menempati posisi kedua dengan meraih 23.208.654 suara, sementara Partai Gerindra menempati posisi ketiga dengan perolehan 20.071.708 suara. Hasil ini menunjukkan keragaman dukungan masyarakat terhadap partai politik yang berkompetisi dalam Pemilu 2024.
Penetapan hasil Pemilihan Umum oleh KPU memberikan gambaran yang jelas tentang distribusi kekuatan politik di tingkat nasional dan menjadi pijakan bagi partai politik untuk melanjutkan langkah-langkahnya dalam membentuk kebijakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Capres yang Diusung PDIP di Posisi Uncit
KPU telah menyelesaikan proses rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2024, dengan hasil menegaskan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, mengumumkan hasil tersebut dalam rapat pleno di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu dini hari.
Pasangan Prabowo-Gibran berhasil meraih perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara, menjadikan mereka pemenang dalam kontestasi pemilihan presiden kali ini.
“Jumlah suara sah calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar, tercatat sebanyak 40.971.906 suara. Sementara jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai 96.214.691 suara,” jelas Hasyim.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Prabowo dan Muhammad Mahfud Md, mendapatkan perolehan suara sebanyak 27.040.878 suara.
“Hasil rekapitulasi ini mencakup perolehan suara dari 38 provinsi dan 128 panitia pemilihan luar negeri (PPLN), dan ditetapkan dalam Keputusan KPU,” katanya.***