BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebagai General Manager (GM) Hotel bisa dikatakan sebagai posisi tertinggi di dalam bisnis dunia perhotelan. Mereka tentu saja sangat sibuk dengan jadwal yang padat.
Berkiprah di dunia perhotelan membuat Robert Manurung menyadari benar bagaimana menangani bisnis ini. Dia pertama kali menjabat sebagai GM Hotel pada usia 27 tahun, atau tepatnya tahun 2005 silam di kota Surabaya. Ini pengalaman pertama Robert, mengendalikan bisnis hotel. Di tangannya pula menjadi penentu kualitas pelayanan.
“Melihat potensi hotel di masa depan, saya begitu optimis. Dunia hotel akan eksis. Jadi saya mengambil sekolah perhotelan dari pada harus mengambil pendidikan SMA, dan seterusnya,” ungkapnya kepada bertuahpos.com.
Selepas menuntaskan pendidikan Robert memutuskan untuk bekerja, bekal pendidikan semasa sekolah dan kuliah, dianggapnya cukup untuk menunjang karir pemulannya itu. Robert diterima bekerja dengan posisi waiter.Â
“Saya mulai bekerja di hotel dari posisi bawah. Pertama kali sebagai waiter. Jadi saya memulai dari posisi paling bawah. Karena dengan dari bawah kita tau permasalahan yang terjadi itu apa,†ujarnya.
Dari posisi operator waiter itulah, perlahan Robert meniti karier. Berpindah ke posisi resepsionis, supervisor, hingga posisi manajer. Selanjutnya dipercaya menjadi night manager, front office manager, sales & marketing manager, room division manager, hingga menjadi general manager.
“Posisi saya terakhir di Surabaya sebagai General Manager tahun 2005 sampai sekarang,†terang Robert.
Passionnya di dunia perhotelan kemudian membawanya ke kota-kota lain seperti Kuala Lumpur, Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Batam, Bandung, Bali, Makassar, Papua, Bali lagi, lalu sekarang di Pekanbaru dan menjabat General Manager Hotel Winstar Pekanbaru Riau.
Laki-Laki kelahiran Jakarta, 4 Desember 1975 ini memang menyukai tantangan di bisnis perhotelan. Di antaranya setiap hari bertemu dengan orang banyak yang berbeda-beda wataknya.Â
Lebih menarik lagi, jika berpindah tugas ke kota lain berarti bertambah lagi saudara baru. Tantangan lainnya yakni harus terus berkreasi, berinovasi, dan berinisiatif. Jika tidak, pasti tertinggal.Â
Bagi anak kedua dari 7 bersaudara ini, menilai seseorang yang sukses adalah orang yang dapat menyediakan waktu untuk keluarganya. Pada saat mereka pulang, mereka mematikan telepon genggam dan komputer dan meluangkan waktu bersama keluarga. Mereka meninggalkan pekerjaan dan urusan-urusan kantor dan memusatkan perhatian kepada orang yang mereka cintai. Ini akan memberikan dampak baik dalam hubungan keluarga.Â
“Jika Anda sedang di luar kota untuk perjalanan bisnis maupun dalam urusan pekerjaan, sempatkan untuk menghubungi keluarga Anda dengan telepon. Zaman sudah modern dan kemajuan teknologi semakin pesat. Saya dapat menggunakan internet untuk melihat keluarga melalui video call,” sebutnya.
Menurut Robert, pepatah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, harus diterapkan. “Harus bangga di tempat kita bekerja. Karena hanya kitalah yang bisa membanggakan perusahaan kita tempat bekerja,” sambung Robert.
Robert begitu senang membaca buku. Dia juga suka traveling. Baginya karyawan adalah aset, bukan sebagai mesin pencari uang.Â
“Kalau mesin pencari uang dia tidak akan menghargai kita sebagai manusia. Untuk mencapai karir didalam dunia perhotelan ada 4 hal yang perlu diperhatikan,” tambahnya.
4 hal itu, hargai pekerjaan, hargai pemilik usaha, kerja harus punya target, dan berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dan berkarir.Â
“Artinya, bukan bersosialisasi yang tidak menghasilkan. Yang penting, pruduktifitas yang paling utama,” pungkasnya.
Jangan sampai di umur 35 masih mengantre lowongan kerja dengan fresh graduate. Karena masih banyak orang saat ini melamar kerja di umur 35.Â
“Saat kita melamar bukan kita melamar, tapi orang yang meminta kita join. Target Nama hotel dikenal orang, karyawan mendapatkan masukan yang bagus, ketiga pendapatan,” ujarnya. (bpc7)