BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mohammad Husni Thamrin adalah seorang tokoh Betawi yang memperjuangkan kehidupan rakyatnya melalui Volksraad (dewan rakyat).
Tahun 1927, Husni Thamrin bergabung di Volksraad. Di dewan rakyat bentukan Belanda ini, Husni Thamrin kerap mengkritik kebijakan kolonial.
Salah satu yang diperjuangkan Husni Thamrin adalah penghapusan Poenale Sanctie, sebuah Undang-Undang (UU) mengenai kuli yang muncul pada tahun 1880, dan kemudian diperbaharui pada 1889.
Poenale Sanctie ini berisikan wewenang kepada perusahaan perkebunan untuk memberikan hukuman kepada buruh atau kuli yang melanggar kontrak, atau dianggap malas bekerja. Perusahaan perkebunan bisa menghukum buruh atau kuli tersebut tanpa proses pengadilan.
Salah satu kisah kekejaman pemberlakukan Poenale Sanctie ini tertuang dalam laporan pengacara Belanda berjudul Millioenen uit Deli (tahun 1902).
Dalam laporan ini, gadis-gadis buruh Jawa dihukum disalib telanjang dan dijemur di bawah sinar matahari selama berjam-jam. Untuk mencegah para gadis ini pingsan, di kemaluannya dibubuhi gilingan cabai.
Untuk melihat lebih dekat, Husnu Thamrin turun ke perkebunan tembakau di Deli, dan pertambangan batubara di Sawahlunto.
Hasil kunjungan ini dilaporkan Husni Thamrin ke Volksraad pada 27 Januari 1930. Hasilnya, muncul tekanan kepada pemerintah kolonial, bahkan di luar negeri. Hal ini juga yang membuat pemerintah kolonial mencabut Poenale Sanctie pada tahun 1931 karena takut tembakaunya tak laku di pasar tradisional. (bpc4)