BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru resmi melarang para siswa untuk bermain lato-lato di lingkungan sekolah.
Pelarangan ini lantaran banyak para siswa yang memainkan lato-lato di jam pembelajaran, sehingga hal ini menggangu proses belajar-mengajar yang berjalan.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mendukung kebijakan yang diambil oleh Disdik Pekanbaru ini.
“Sejatinya sekolah adalah tempat belajar, jadi kita harus mulai memberikan pembelajaran untuk anak-anak mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sekolah,” terangnya, Kamis 19 Januari 2023.
Suara yang ditimbulkan permainan tradisional ini memang cukup keras, tentu suara yang ditimbulkan permainan yang memanfaatkan dua buah bandul ini bisa mengganggu proses pembelajaran.
Baik itu mengganggu para murid maupun para guru yang tengah mengajar.
“Saya menyambut baik dengan keluarnya larangan larangan bermain lato-lato di sekolah oleh Disdik Pekanbaru,” kata politisi PKS ini.
Kepada orang tua, Sabarudi menghimbau agar selalu mengawasi anaknya ketika bermain lato-lato. Sebab pecahan dari lato-lato dapat menimbulkan cidera pada anak seperti yang terjadi di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sabarudi mengakui permainan yang sudah ada sejak 1960 ini mengundang dilematis, karena dengan bermain lato-lato para anak-anak cenderung meninggalkan handphone yang selama ini mereka mainkan.
“Pada intinya disini pengawasan orang tua sangat penting, kita himbau orang tua untuk selalu mengawasi anaknya ketika bermain lato-lato ataupun handphone,” tutupnya.