BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Penyidik senior KPK Novel Baswedan menegaskan bahwa keberadaannya di komisi antirasuah itu bukan untuk mencari karir. Hal ini diungkapkan Novel untuk menyangkal tudingan terhadap dirinya dengan paham radikal, atau dicap sebagai kelompok ‘taliban’.
Dia mengungkapkan tak mungkin para pegawai KPK yang berjibaku melakukan upaya pemberantasan korupsi adalah mereka yang tak paham dengan nasionalisme dan radikal.
Dalam acara bincang-bincang di akun Youtube Public Virtue Institute, Minggu, 20 Juni 2021, Novel berucap upaya pemberantasan korupsi dilakukan demi tetap jaga kepentingan negara yang telah diatur dalam konstitusi berjalan.
“Menurutnya, narasi radikalisme dan ‘taliban’ dibangun oleh pihak-pihak yang terusik dengan kinerja pemberantasan korupsi. Tapi yang terjadi upaya saya ini dibungkus seolah olah-olah kita lawan radikalisme atau talibanisme yang merusak NKRI. Ini mereka sudah melakukannya lama,” ungkapnya.
Novel mengaku, memang sempat diminta untuk hengkang dari institusi KPK pada 2016 lalu. Dia menduga ada pihak – pihak yang tak suka dengan caranya bekerja dalam memberantas kasus korupsi di Tanah Air.
Merespons itu, Novel menyatakan bahwa dirinya sebagai penyidik KPK tidak ditugaskan untuk membuat orang lain suka. Dia menegaskan bahwa pemberantasan korupsi pasti tidak disukai oleh koruptor. (bpc2)