BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Empat kecamatan di Kota Pekanbaru dianggap sebagai daerah rawan penyebaran demam berdarah (DBD).
Penyebabnya adalah banyaknya lahan kosong tanpa rumah dan tempat pembuangan sampah.
Kecamatan yang dimaksud adalah Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Rumbai dan Tenayan Raya.
Menurut Dinas Kesehatan Pekanbaru, keempat wilayah tersebut memiliki jumlah kasus demam berdarah tertinggi dari 133 kasus DBD di Kota Pekanbaru hingga Agustus 2023.
Situasi ini jelas menjadi pusat perhatian Komisi III DPRD Pekanbaru yang membidangi kesehatan.
Para anggota parlemen telah meminta Dinas Kesehatan Pekanbaru, yang merupakan kantor pusat DBD, untuk mengurangi jumlah kasus.
“Anggaran untuk DBD ini tiap tahun disiapkan. Maka harus digunakan semaksimal mungkin. Sehingga kasusnya idealnya menurun,” tutur Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, H Ervan, Jum’at 1 September 2023.
Selain itu, disarankan agar anggaran tersebut dapat dimaksimalkan empat kecamatan tersebut seefisien mungkin.
H Ervan juga menyinggung Dinkes Pekanbaru yang banyak melakukan kegiatan seremonial, melainkan aksi untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab utamanya DBD.
Tentu saja, dengan keterlibatan Puskesmas yang konsisten, peran RT RW adalah mengajak masyarakat untuk melakukan gotong royong secara rutin.
“Ini kan pekerjaan rutin setiap tahun. Harusnya ada terobosan dan langkah jitu untuk menekan DBD. Tidak itu-itu saja, seperti fogging dan memberikan pengarahan ke masyarakat. Buat terobosan baru,” terangnya.
Ervan berharap di tahun 2023 ini tidak ada warga Kota Pekanbaru yang meninggal karena terjangkit DBD.
“Kita bersyukur sampai hari ini, tidak ada warga kita yang meninggal dunia gara-gara DBD. Maka ini harus ditingkatkan lagi kinerjanya, jaga warga kita jangan sampai terkena DBD dan meninggal dunia,” tutupnya.