BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tempat pijat traditional yang saat ini mulai banyak di Pekanbaru menjadi tempat alternatif tersendiri bagi sebagian warga Pekanbaru khususnya untuk para pria. Terkait adanya jasa lain atau dikenal pijat plus, banyak warga maupun konsumen bisnis minyak ini tak menapik hal tersebut.
Pria berinisial JO (26) saat ditemui bertuahpos.com mengatakan, bahwa tempat pijit tersebut menjadi alternatif jika dirinya merasa capek selepas kerja dan  membutuhkan hiburan tersendiri baginya.
“Saya sih kalau memang dekat jalan Riau kalau mau cari pijit alternatif kayak gitu, meskipun begitu hanya sekali-sekali saja melepas lelah,” ujar JO kepada bertuahpos.com.
Dirinya mengakui bahwa meski tidak menjadi pelanggan tetap, namun JO bisa memilih sendiri dengan siapa dia hendak dipijat.
“Rata-rata yang pemijat itu didatangkan dari luar daerah ataupun luar sumatra, kebanyakan dari pulau Jawa, ya saya tidak tahu sih kenapa dari sana,” tuturnya.
Untuk biaya yang dikeluarkan, JO mengaku hanya mengeluarkan paling besar sekitar Rp 300ribu dan untuk normal berkisar Rp 100ribu – Rp 150ribu.
“Ya biasa aja sih kalau bayarnya segitu soalnya kita dilayani dengan baik dari merekanya,” tuturnya.
Sementra itu, Hd lebih memilih tempat yang lebih tertutup dan lebih murah. Biasanya, lokasi tempat bisnis minyak tersebut berada di pinggiran kota atau di jalan-jalan alternatif atau bukan jalan utama. Untuk besarannya, pria berusia 29 tahun ini mengaku hanya merogoh kocek 60 sampai 150 ribu.
“Paling mahal Rp 150 ribu sudah semuanya. Jadi berkisaran 60 ribu sampai 150ribuan atau 200 ribuanlah. Terkait hal itu (plus), itu tidak dipungkiri. Namun semuanya kembali kepada sang pelanggan dan penyedia jasa,†tukasnya sembari tertawa.(iqkbal)