BERTUAHPOS. COM, PEKANBARU – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau kian mengkhawatirkan. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agypti itu setidaknya sudah menelan 6 orang korban di Provinsi Riau.Â
Lantas, pada waktu kapan saja masyarakat harus waspada terhadap serangan gigitan nyamuk mematikan ini? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menjelaskan, jam kerja nyamuk Aedes Agypti pada pagi hari mulai pukul 09.00-10.00 WIB dan sore hari pada pukul 15.00-16.00 WIB.Â
“Sebaiknya warga selalu menggunakan lotion anti nyamuk untuk mengantisipasi. Karena kita tidak sadar kapan nyamuk itu menggigit. Terutama pada jam-jam kerja nyamuk, agar lotion anti nyamuk selalu dikenakan pada anak-anak,” ujarnya.Â
Baca :Â Kasus DBD di Pekanbaru Naik Hampir 50% dalam 2 Bulan
Dia menyebut, warga diminta untuk tidak salah tindakan dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).” PNS bukan dengan cara memotong pohon bersih-bersih rumput, menata bunga dan lainnya. Karena jentik tidak bersarang di rerumputan,” ungkapnya.Â
Diungkapkannya, untuk mencegah penyebaran penyakit DBD memang dengan cara PSN, yang dimulai dari lingkungan rumah masing-masing. Kegiatan PSN harus difokuskan pada tempat-tempat yang disukai nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Seperti genangan air yang tidak bersentuhan dengan tanah secara langsung. Misalnya bak kamar mandi, tempat penampungan air, air pembuangan kulkas tempat minum burung, pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), atau barang bekas di sekitar rumah.Â
Dia menambahkan, pada tempat-tempat tersebut, hendaknya dapat dipastikan tidak terdapat jentik nyamuk. Karena satu jentik nyamuk betina, dalam 12-14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Dan satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur bisa mencapai 100-150 butir telur.
Mimi berkata, dalam usia atau waktu hidup, nyamuk betina dewasa mampu bertahan hingga sebulan dan bertelur hingga empat kali. Sedangkan seekor nyamuk betina bisa bertelur hingga 600 telur butir dalam sebulan. (bpc3)