BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pihak Telkomsel harus bertanggung jawab penuh atas kerugian konsumen (pelanggan) akibat putusnya jaringan provider itu. Hal itu dianggap telah merugikan masyarakat dalam banyak sektor, terutama aktivitas yang memang bertumpu pada jaringan ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abdi, saat dihubungi bertuahpos.com, Kamis, 13 Agustus 2020. Tulus mengungkapkan setidaknya ada 3 poin penting yang harusnya dilakukan oleh pihak Telkomsel terkait insiden terbakarnya fasilitas Sentra Telepon Otomat (STO) Telkom di kota Pekanbaru, pada Selasa, 11 Agutsus 2020 lalu.
Pertama, kata Tulus Abdi, pihak Telkomsel harus meminta naaf kepada konsumen mereka yang sangat dirugikan. Akibat kasus itu pelayanan banyak pihak menjadi terganggu, dan pihak Telkosel dinilai kurang handal dalam menangani kemungkinan kondisi yang terjadi.
“Kedua, pihak Telkomsel harusnya memberikan kompensasi dan mengembalikan dana konsumen yang sudah terlanjur terpakai untuk membeli paket data,” ungkapnya.
Sedangkan poin ketiga, yang perlu dilakukan oleh pihak Telkomsel sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada pelanggan, yakni menjamin keadaan tetap terjaga. “Padahal, katanya sistem kabel Telkom itu lapis empat. Tapi (Kenyataannya) kok bisa begitu?” ujar Tulus Abdi.
Pihak Telkomsel, sejauh ini sudah menyampaikan permohonan maaf mereka secara resmi melalui keterangan tertulis.
Vice President Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengungkapkan, layanan komunikasi, baik telpon, SMS dan akses data Telkomsel di seluruh wilayah Sumatera yang terdampak, kini berangsur pulih.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang sempat terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami mengapresiasi kepercayaan pelanggan yang tetap setia menggunakan layanan Telkomsel,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima bertuahpos.com, Kamis, 13 Agutsus 2020. (bpc2)