BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU — Kritikan keras datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite dan gas elpiji 3 Kg.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, kebijakan tersebut pastinya akan blunder dan menjadi bukti bahwa pemerintah semakin tak punya empati pada rakyatnya.
“Kesalahan besar pemerintah menaikkan harga Pertalite dan elpiji 3 Kg di tengah masyarakat dirundung kenaikan harga pangan yang tak wajar,” katanya selerti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis, 7 April 2022.
Pemerintah telah menaikan harga Pertamax dari kisaran Rp9.000 menjadi—paling mahal—Rp13.000/liter, terhitung sejak 1 April 2022. Selanjutnya tarif PPn juga naik dari 10 menjadi 11 persen.
Hal itu menurutnya, sudah cukup memberatkan masyarakat. Jika pemerintah tetap menaikkan harta Pertalite dan elpiji 3 Kg, “…maka daya beli masyarakat akan semakin merosot.”
Pandangan serupa juga diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno. “Ekonomi masyarakat masih belum pulih. Apalagi mereka berpenghasilan menengah ke bawah yang akan sangat tertekan,” terangnya.
Dia menambahkan, dalam kondisi ekonomi seperti ini, pemerintah seharusnya mengelontorkan subsidi yang lebih besar, bukan hanya pada komoditas energi semata. “Tapi, subsidi juga harus dilakukan untuk bahan pangan, minyak goreng,” katanya.
Di sisi lain, hal lain yang juga harus dimaklumi yakni beban anggaran pemerintah yang meningkat di tengah kenaikan harga minyak mentah. Kata Eddy, jika harus ada kenaikan harga Pertalite dan gas elpiji 3 Kg, “…maka penyaluran BLT harus dipastikan tepat sasaran.”
Sebab, sebut dia, miris melihat warga yang benar-benar tidak mampu harus menanggung beban ekonomi yang begitu berat, akibat kebijakan-kebijakan seperti ini.***
(bpc2)