BERTUAHPOS.COM — Upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal terus digalakkan di Pekanbaru. Asosiasi Pembibitan dan Pembesaran Ikan Air Tawar Riau (APPIAT) sukses menggelar panen perdana ikan nila dengan sistem bioflok, Sabtu, 8 Februari 2025.
Panen raya yang berlangsung di Jalan Uka, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani ini berhasil menghasilkan 1 ton ikan nila, menandai langkah awal dalam mengurangi ketergantungan pasokan dari luar kota. Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan di sektor perikanan.
Dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Terpilih Pekanbaru, Makarius Anwar, panen raya perdana ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Isa Lahamid, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru drh. Pirdaus, Penyuluh Perikanan Kecamatan Tuah Madani Agus Mira, Ketua Kelompok Tani Karya Bersama Zulrefli, dan tenaga ahli bioflok Yuhendro.
Ketua APPIAT, Endri, menyampaikan bahwa asosiasi ini dibentuk untuk mewadahi kelompok tani budidaya ikan nila di Riau, khususnya di Pekanbaru. Saat ini, pasokan ikan nila di kota tersebut masih bergantung pada suplai dari luar daerah. Sementara kebutuhan harian ikan di Pekanbaru mencapai 30 ton, kelompok tani lokal hanya mampu menyuplai sekitar 2 ton per hari.
“Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah kota, kami berharap budidaya ikan nila mendapatkan dukungan khusus demi mewujudkan program nasional swasembada pangan,” ujar Endri.
Panen raya ini merupakan yang pertama bagi APPIAT, dengan total panen sebanyak 1 ton dari kelompok tani Karya Emas Bersama. Endri berharap kegiatan ini akan berlanjut dengan melibatkan lebih banyak kelompok tani di Pekanbaru.
Sejalan dengan arahan Pemerintah Kota Pekanbaru, APPIAT siap mendukung kelompok tani dengan menyediakan pelatihan terkait pembibitan, pembuatan kolam, hingga proses panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru, drh. Pirdaus, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia juga mendorong masyarakat untuk memiliki minimal dua kolam ikan di setiap rumah sebagai sumber pendapatan tambahan.
“Harapan kami, kelompok tani yang terlibat dalam program ini juga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dapur umum untuk program makan gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo,” ujar Pirdaus.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, mengusulkan agar setiap kelurahan fokus pada satu jenis ikan tertentu guna menekan biaya operasional, termasuk pakan dan transportasi. Menurutnya, biaya pakan yang tinggi menjadi tantangan utama bagi para pembudidaya ikan.
Wakil Wali Kota Terpilih Pekanbaru, Makarius Anwar, turut memberikan dukungan penuh terhadap panen raya ini. Menurutnya, kegiatan ini selaras dengan program nasional Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Semoga kelompok tani Karya Emas Bersama bisa menjadi model atau percontohan bagi kelompok lain, baik yang sudah berjalan maupun yang baru akan tumbuh,” ujar Makarius.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan budidaya ikan nila berbasis bioflok dapat berkembang lebih pesat di Pekanbaru dan membantu meningkatkan ketahanan pangan serta perekonomian masyarakat setempat.***