BERTUAHPOS.COM — Gelagat koalisi sudah ditunjukkan oleh Partai Golkar dan NasDem sebagai langkah persiapan untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Menanggapi ini PDIP meyakini bahwa koalisi Joko Widodo [Jokowi] akan tetap solid hingga masa jabatan Presiden usai.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno. Menurutnya, apa yang dilakukan Golkar dan NasDem merupakan hal wajar dalam dunia politik.
“Dalam politik, hal-hal demikian biasa. Semua ingin memperbaiki posisi tawar, mengirim sinyal-sinyal niatan masa depan, memolakan peta dan pola permainan dan sebagainya,” kata Hendrawan, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu 3 Maret 2021.
Hendrawan juga menyinggung upaya serupa pernah dilakukan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh pada Juli 2019 usai pemungutan suara Pilpres 2019. Saat itu, tanpa dihadiri PDIP, Surya bertemu sejumlah pimpinan partai koalisi seperti Golkar, PKB, dan PPP di Kantor DPP NasDem, Gondangdia.
Pertemuan Surya terlaksana dua hari sebelum pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tidak hanya itu, Paloh juga menemui partai di luar koalisi pemerintah, PKS dan PAN. Namun, Hendrawan tak merinci apa misinya.
Terkait manuver politik Surya, Hendrawan mengatakan bahwa pemilik Media Group itu betul-betul ingin menjadi king maker pada Pemilu 2024. “Saat itu orang berspekulasi, Bang Surya Paloh pada 2024 betul-betul ingin menjadi king-maker. Setelah itu NasDem mendekati PKS untuk maksud yang mungkin tak jauh berbeda,” kata dia.
“Lantas orang menebak, wah PDIP sedang dipersempit ruang geraknya. Kami biasa-biasa saja, konsisten dengan politik kebangsaan yang inklusif dan mencerahkan,” ujar Hendrawan menambahkan.
Sebelumnya, NasDem dan Golkar menjajaki rencana koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh langsung yang membicarakan misi tersebut. NasDem ingin mengajukan capres dari tokoh hasil konvensi yang akan digelar pada 2022. Mereka lalu menawarkan Golkar untuk posisi calon wakil presiden. (bpc2)