BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Polemik vaksin Measles Rubela (MR) tidak hanya dialami orang tua anak, tapi juga suster yang memberikan suntikan kepada anak.
RR, salah seorang petugas pemberian vaksin yang bertugas di salah satu puskesmas di Kota Pekanbaru, bahkan mengaku berat saat harus memberikan suntikan vaksin untuk mencegah penyakit rubella dan campak tersebut.
“Kami berat melakukannya, tapi karena tugas kami mau gak mau tetap menyuntikkan vaksin tersebut,” ujarnya.
Ditemui bertuahpos.com, Kamis 30 Agustus 2018, RR mengatakan terbebani menyuntikkan vaksin MR karena mengetahui vaksin tersebut tidaklah mengandung bahan-bahan yang halal menurut Islam.
“Terpikir oleh kami memasukkan sesuatu yang sudah jelas haram ke tubuh seseorang,” tuturnya.
Hal yang sama juga dikatakan SA. Petugas penyuntik vaksin MR di salah satu puskesmas yang ada Kota Pekanbaru ini, justru bahagia saat mendengar kabar bahwasanya pemberian vaksin MR dihentikan.
“Alhamdulillah kalau benar dihentikan disini (Pekanbaru). Kami tidak lagi harus merasakan yang namanya konflik batin,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah mengambil keputusan menghentikan pemberian vaksin MR terhitung tanggal 24 Agustus 2018. Namun berbeda dengan Kota Pekanbaru, Dinas Kesehatan Provinsi Riau justru sepakat tetap melanjutkan program Kementerian Kesehatan RI tersebut. Hal ini diperkuat dengan keluarnya surat kelanjutan pada tanggal 28 Agustus 2018 lalu. (bpc9)