BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Mencari kenikmatan seksual menjadi salah satu alasan mengapa seseorang selalu mengakses video dewasa.
Pandangan ini diutarakan oleh seorang guru besar bidang psikologi klinis di Bowling Green State University, Ohio, AS Joshua B Grubbs, dalam The Conversation.
Meskipun ada faktor lain yang cenderung membuat seseorang sering berkunjung dan menonton film dewasa itu.
Mengekspresikan rasa seksual untuk mencari kenikmatan memang merupakan suatu hal yang normal dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, termasuk menikmati adegan ‘wikwik’ itu.
Meski demikian, harus diperhatikan juga bahwa menonton film dewasa ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh.
Menurut Dampak buruknya pun tidak main-main yakni berkurangnya grey matter hingga otak rusak, begitu menurut Joshua B Grubbs. “Seseorang bahkan dapat kecanduan menonton video seperti itu. Sehingga berdampak buruk bagi tubuh,” ungkapnya.
Hal itu dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilansir dari kanal Youtube Neuron. Penelitian tersebut menunjukan bahwa adanya perubahan yang terjadi pada otak bagi mereka yang keseringan menonton video tersebut.
Sama seperti kecanduan hal lainnya, kecanduan menonton video dewasa juga dapat mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Bahkan akibat keseringan menonton, bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak.
Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi.
Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC), bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang.
Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.
Jika mengonsumsi video dewasa secara rutin, berhubungan dengan berkurangnya grey matter yang merupakan bagian penting dalam sistem saraf.
Pengurangan grey matter tersebut terjadi pada otak, yang merupakan wilayah yang merupakan wilayah yang berhubungan dengan imbalan. Hal ini berarti, lebih sedikit jumlah koneksi saraf yang berarti lambatnya aktivitas imbalan, atau mati rasa pada respon kepuasan.
Semakin banyak video dewasa yang ditonton maka semakin banyak paparan yang anda butuhkan untuk dapat merasakan apa yang semula anda rasakan, dan akan membuat anda menjadi tidak sensitif.
Saat terjadi peningkatan jumlah kasus seksual, seperti disfungsi ereksi, dimana laki-laki tidak dapat merasakan ereksi, pada saat yang bersamaan. Hal ini diduga ada kaitannya dengan kecanduan menonton film-film seperti itu. (bpc2)