BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Apa itu gibah? Apa itu fitnah? Apa perbedaan ghibah dan fitnah?. Yang pasti ketahuilah bahwa keduanya sama-sama berbahaya karena dapat menimbulkan dosa.
Apa itu ghibah?
Secara umum ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka [jika hal itu disebutkan]. Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-olok.
Apa itu Fitnah?
Sedangkan fitnah, dapat diartikan dengan mengungkapkan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata “fitnah” diserap dari bahasa Arab, dan pengertian aslinya adalah “cobaan” atau “ujian”.
Hal terkait fitnah adalah pengumuman fakta yang bersifat pribadi kepada publik, yang muncul ketika seseorang mengungkapkan informasi yang bukan masalah umum, dan hal tersebut bersifat menyerang pribadi yang bersangkutan.
Bersabda Rasulullah SAW:
Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu. (HR. Muslim)
Allah SWT berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat : 12)
Dari hadis dan ayat ini, dapat diambil makna bahwa ghibah atau menggunjing sama-sama memberikan dampak buruk, baik kepada diri sendiri maupun terhadap orang yang dighibah dan difitnah.
Sesuangguhnya gibah dan fitnah itu sangat dekat
Menurut Ustazd Tumiran, antara ghibah dan fitnah memang memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Namun keduanya sangat dekat, sehingga baik ghibah maupun fitnah sama-sama menimbulkan keburukan.
“Jika kita membicara orang lain dan dia tidak mengetahuinya, dan apa yang kita bicarakan itu adalah benar, maka itu ghibah. Tapi jika yang kita bicarakan itu tidak benar, maka itu fitnah,” ujarnya.
Terkadang ada banyak orang yang tidak menyadari, saat mereka me-ghibah justru di dalamnya menjadi fitnah. Sementara keduanya adalah hal yang sangat dilarang.
Dia menceritakan sebuah riwayat yang pernah terjadi di zaman Khalifan Umar Bin Khattab. Di mana ada seorang orang tua yang datang kepada Umar dan menceritakan masalah yang dia hadapi.
Orang tua itu ingin menikahkan anak perempuannya kepada seorang pemuda, namun anak perempuannya sudah tidak perawan. Orang tua itu kemudian meminta pendapat Umar, apakah dia harus menceritakan keburukan anaknya kepada calom suaminya?
Ketika itu Umar bertanya, apakah calon suami anaknya itu tahu tentang kondisi anak mu? “Tidak,” jawab orang tua itu. “Demi Allah,” kata Umar. “Apakah engkau akan menceritakan aib anak mu sendiri, sedangkan Allah telah menutup aib-nya?” sebut Umar. (bpc2)