BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sukses mendapatkan pendidikan s3 di luar negeri tanpa biaya merupakan kebanggaan tersendiri bagi ASN di Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang juga dokter RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Pasalnya tanpa mendapat beasiswa dari manapun, Romy Deviandri berhasil funding ke departemen untuk menyandang gelar PhD tidak lama lagi. Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya disini
Peroleh Pendidikan S3 di Luar Negeri Tanpa Biaya
Di tengah kesibukan, Romy Deviandri menjadi dokter spesialis ortopedi sekaligus ASN yakni sebagai dosen Fakultas kedokteran Universitas Riau, bapak dua anak asal Pekanbaru ini berhasil mendapatkan pendidikan sekolah s3 di Belanda tanpa biaya dan akan merampungkan pendidikannya di Oktober 2023.
Pasalnya, jalur yang ia tempuh dalam pendidikan s3 tanpa biaya ini bukan melalui beasiswa LPDP maupun Budi Dikti, ataupun beasiswa lainnya yang biasa didapatkan oleh pelajar dari Indonesia. Romy Deviandri yang akrab dipanggil dr Romy menjelaskan cara yang ia lakukan yakni dengan mencari profesor yang sesuai dengan bidangnya lalu mengirimkan proposal pengajuan melalui email.
“Nah kalau mau jalan seperti saya tidak dapat beasiswa penuh, namun tidak perlu membayar apapun. Caranya adalah waktu itu saya email profesor yang sesuai dengan bidang kita, lalu setelah itu akan diberikan waktu untuk pertemuan melalui zoom online atau offline setelah menyetujui fundingnya dari departemen profesor itu sendiri,”jelasnya.
Dengan demikian, ia dapatkan ini bisa diaplikasikan bagi yang ingin melanjutkan sekolah keluar negeri tanpa biaya.
“Alhamdulillah rezeki saya bisa melanjutkan pendidikan di jenjang s3 di luar negeri tepatnya di Belanda, dan ini murni beasiswa yang saya dapat langsung dari departemennya, bukan dari beasiswa pemerintah maupun LPDP,”ungkapnya.
Disisi lain, Bukan perkara mudah untuk menimba ilmu di negara asing. Butuh kerja keras, pengorbanan, serta kegigihan untuk mencapai hasil optimal. Namun kerja keras tampaknya telah menjadi makanan sehari-hari bagi dr Romy. Setelah menempuh pendidikan yang ia lakoni, tidak lama lagi akan menyandang gelar doktor Ph.D pada bidang orthopaedi dan ekonomi kesehatan pada bulan oktober nanti.
Selanjutnya, dalam bidang ekonomi kesehatan terutama terkait bidang orthopaedi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga lebih terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Studi yang telah dilakukan bekerjasama dengan universitas Groningen Belanda saat ini, khususnya mengenai penanganan sport injury cedera ligamen lutut ACL di Indonesia, ditemukan bahwa penanganan yang tepat dengan sport fisio yang terstruktur, serta diikuti operasi rekonstruksi ligamen dengan teknik operasi yang tepat, dapat membantu pemulihan pasien dengan paripurna, bahkan dapat mengembalikan atlet untuk kembali berkompetisi secara profesional seperti semula,” terangnya.
Selanjutnya dalam ilmu ekonomi kesehatan juga dapat dikembangkan untuk berbagai tindakan di dunia medis, sehingga melalui analisis efektivitas biaya yang komprehensif, didapatkan penanganan yang lebih tepat untuk seluruh lapisan masyarakat.***