BERTUAHPOS.COM — Menulis artikel ekonomi tidak harus rumit dan membosankan. Dengan gaya dan bahasa ringan—mudah dipahami—jurnalis di daerah bisa menyampaikan topik ekonomi yang kompleks menjadi bacaan menarik dan relevan bagi pembaca.
Hal ini disampaikan oleh Editor Senior Kompas, M. Fajar Marta, dalam capacity building yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Riau, di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 6 Desember 2024.
“Wartawan sering terjebak dengan angka dan pembahasan yang ambiguitas dalam menulis artikel berita ekonomi. Padahal bisa ditulis dengan bahasa ringan dan sederhana agar lebih mudah dipahami pembaca,” katanya.
Menurut Fajar, dari banyak riset menyebutkan bahwa artikel berita ekonomi paling tidak menarik karena sulit dipahami pembaca, banyak angka-angka, dan cenderung menggunakan bahasa yang berat.
Ada banyak sekali istilah-istilah ekonomi yang sulit dihindari dalam meramu sebuah artikel berita. “Tapi itulah karakteristiknya,” tutur Fajar. Kendati demikian, kelemahan itu bisa dikurangi, sehingga membuatnya justeru menjadi membuat berita ekonomi menjadi menarik.
Dia menambahkan, setidaknya ada enam prinsip yang bisa diterapkan dalam menulis artikel berita ekonomi agar menjadi lebih ringan dan enak dibaca, yakni; memberi perspektif pada tulisan;
Contoh: Ekonomi Riau triwulan III tahun 2024 tumbuh 2,5%. Dengan perspektif menjadi: Ekonomi Riau III tahun 2024 tumbuh 2,5%, dibandingkan triwulan sama tahun 2023.
Selain itu, agar artikel berita ekonomi lebih mudah dipahami, yakni dengan menjelaskan singkatan. Contoh: Angka Non Performing Loan (NPL). “Menuliskan keterangan pada bagian awal lalu diikuti dengan singkatan akan memudahkan pembaca untuk memahami istilah-istilah ekonomi yang dipakai dalam tulisan,” tuturnya.
Selain menjelaskan singkatan, penting bagi wartawan untuk menyederhanakan angka dalam menulis. Akan lebih efektif jika angka tersebut dibuat dalam bentuk infografis. Selain itu memberi makna pada angka-angka, menjelaskan rangkaian sebab akibat serta mengaitkan masyarakat secara luas.
Menurut Fajar, memberikan perbandingan untuk mempertegas bahwa nominal sebuah angka itu besar, juga penting untuk memudahkan pembaca dalam memahami artikel berita ekonomi.
Misal: …kasus korupsi itu merugikan negara hingga Rp14 miliar. Jika tidak dikorupsi bisa dipakai untuk membangun 100 kilometer jalan
“Poin-poin tersebut penting untuk diperhatikan dalam menulis artikel berita ekonomi agar menjadi lebih ringan, sederhana dan dapat dengan mudah dipahami pembaca,” tuturnya.***