BERTUAHPOS — Di tengah padatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Pekanbaru – Kampar, berdiri sebuah masjid megah. Masjid An-Nizam namanya. Memandangnya tak hanya menyegarkan mata. Juga menyejukkan hati.
Terletak di Jalan Lintas Raya Pekanbaru, Desa Sungai Pagar, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, masjid itu kini kian ikonik bagi para warga dan masyarakat yang sedang melakukan perjalanan jauh.
Bertuahpos mengulik sedikit cerita di balik masjid ini, pada akhir pekan lalu. Masjid An-Nizam di bangun pada tahun 2013. Awalnya hanya mushola kecil. Kemudian berkembang pesat berkat kebaikan seorang dermawan bernama Nizam.
Ia mewakafkan tanah sekaligus menyumbangkan dana lebih dari Rp3 miliar untuk pembangunan masjid tersebut. Sebagai bentuk penghargaan, masjid ini diberi nama “An-Nizam”.
Kini, Masjid An-Nizam menjadi salah satu masjid ikonik di jalur lintas Pekanbaru-Kampar. “Kami cukup sering mampir di sini,” kata Hendry, warga Pekanbaru yang tengah melakukan perjalanan pulang dari Kabupaten Kuantan Singingi.
Arsitekturnya mencuri perhatian. Didominasi warna putih, hijau, dan kuning emas. Ini merupakan lambang kesucian, kesejukan, dan keagungan.
Kubah utamanya besar. Lalu, di bagian tengah dikelilingi beberapa kubah kecil lainnya, memberikan kesan megah dan elegan yang bisa terlihat jelas dari kejauhan.
Masjid An-Nizam juga menjadi tempat persinggahan favorit bagi para musafir karena Lokasinya strategis. Berada di jalur utama jalan lintas, serta fasilitas yang lengkap, bersih.
Wajar kalau mesjid ini tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah, tetapi juga tempat istirahat yang nyaman dan menenangkan.
Namun, bukan hanya keindahan fisik yang membuat masjid ini istimewa. Lebih dari sekadar bangunan, Masjid An-Nizam telah menjelma menjadi pusat kegiatan sosial dan spiritual yang memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

Di masjid ini, nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan kasih sayang sesama manusia dipraktikkan setiap hari.
Masjid An-Nizam juga dikenal luas sebagai simbol kepedulian sosial. Pengurus menggalakkan sebuah program “Tenda Sedekah” — sebuah inisiatif berbagi makanan dan minuman secara gratis kepada siapa saja yang singgah, tanpa memandang latar belakang apapun.
Program ini terus berjalan hingga kini berkat partisipasi para donatur yang rutin menyumbangkan kebutuhan konsumsi.
“Alhamdulillah, semua masyarakat boleh menikmati hidangan di tenda sedekah. Bukan hanya muslim, saudara non-muslim yang beristirahat di sini juga kami sambut dengan fasilitas yang sama,” ungkap salah seorang pengelola Tenda Sedekah.
Dengan segala keistimewaannya, Masjid An-Nizam bukan hanya menjadi rumah ibadah, tetapi juga lambang harapan dan persatuan yang hadir di tengah kehidupan masyarakat lintas budaya dan keyakinan di Riau.***
(Habibie)