BERTUAHPOS.COM — Kini, budidaya buah tin cukup diminati masyarakat karena unik dan nilai ekonominya. Buah asal Timur Tengah ini, ternyata mampu tumbuh subur dan rutin berbuah di iklim tropis seperti Indonesia.
Menurut Owner Kebon Tin Pekanbaru, Imron Sutiono, pada prinsipnya tak ada teknik khusus dalam budidaya buah tin. “Sama seperti tanaman pada umumnya,” katanya kepada Bertuahpos belum lama ini.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit atau pohon buah tin berkualitas. Seperti dengan cara cangkok, stek, sambung pucuk maupun dengan biji.
Namun, menanam tin dari biji, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Adapun kunci utama keberhasilan dalam budidaya buah tin, ada pada media tanam yang digunakan. “Hanya saja kita menunggu lama jika membudidayakan tin lewat biji,” sebutnya.
Imron menekankan pentingnya menciptakan media tanam yang porous, yaitu mudah menyerap air, tapi air tidak tergenang. Caranya, perbanyak sekam agar media tanam lebih gembur. Jadi, ketika disiram, air hanya akan membasahi tanah. Tidak menggenang.
Jika media utamanya terlalu padat—seperti menggunakan tanah hitam—lama-kelamaan tanah akan mengeras. Ini akan menghambat perkembangan akar tanaman. Berbeda kalau pakai sekam. Akar lebih leluasa berkembang.
“Campurkan sekam dengan kotoran hewan untuk memastikan media menjadi lebih porous dan subur, dan harus lebih banyak sekam daripada tanah hitam,” kata Imron.
Selain itu, pupuk dan kandungan nutrisi dalam media tanam harus terpenuhi secara utuh. Kombinasinya harus tepat jika ingin tanaman tin dapat tumbuh dengan baik dan berbuah secara optimal.
Dari sisi perawatan, tanaman tin hanya perlu perhatian khusus. Terutama dalam menjaga komposisi media tanam. Imron menyarankan pada Bagian atas media dapat ditutup dengan sekam sebagai mulsa alami untuk menjaga kelembapan.
“Tanaman tin tidak boleh terlalu basah karena akar bisa busuk, tapi juga tidak boleh terlalu kering karena akarnya bisa mati. Keseimbangan air sangat penting,” jelas Imron.
Selain itu, memantau kondisi tanaman secara rutin menjadi salah satu kunci keberhasilan. Terutama pertumbuhan daun. Jika warnanya hijau segar, dan jarak antar daun presisi, tanda tanaman sehat.
“Tapi kalau jaraknya pendek-pendek, perlu evaluasi, mungkin perlu tambahan pupuk kandang atau nutrisi lainnya,” kata Imron.
Meski tidak memerlukan teknik khusus, budidaya buah tin membutuhkan kesabaran dan perhatian pada detail, mulai dari pemilihan metode tanam hingga perawatan rutin. Dengan media tanam yang tepat dan pemantauan intensif, tanaman tin dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas.
Imron berharap semakin banyak masyarakat yang mencoba menanam buah tin dan mendapatkan manfaat dari hasilnya. “Intinya adalah memahami kebutuhan tanaman dan memberikan perawatan yang sesuai,” tutupnya.***