BERTUAHPOS.COM — PT Asusransi Jiwasraya rencananya akan ditutup pemerintah. Langkah ini menurut pemerintah mengingat kondisi perusahaan itu yang dianggap sudah tidak mampu untuk membayarkan utang-utangnya.
“Utang-utang Jiwasraya jauh lebih besar daripada asetnya,” ujarnya Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan kepada Republika, Senin, 13 Juni 2020. “Sehingga yang paling mungkin itu membentuk perusahaan baru.”
Jikapun harus didirikan lagi perusahaan pengganti Asusransi Jiwasraya, itupun harus di bawah holding asuransi. Langkah ini agar perusahaan tersebut bisa tetap aman dari dari sisi keuangan sehingga memungkinkan bisa lebih sehat dari Sriwijaya.
Dia mengatakan, seluruh aset Jiwasraya dibeli oleh perusahaan baru itu. Termasuklah para nasabahnua akan dipindahkan ke perusahaan itu setelah dilakukan restrukturisasi.
“Jiwasraya sangat berat untuk bertahan dengan kondisi keuangan dan utang yang begitu besar. Oleh karena itu, pembentukan perusahaan asuransi yang baru menjadi jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan yang membelit Jiwasraya,” katanya.
“Dengan kondisi sekarang, Jiwasraya sudah tidak mungkin lagi untuk bisa hidup dan diteruskan. Apalagi secara brand sudah tidak begitu baik dan orang sudah tidak percaya,” ucap Arya.
Kata Data melaporkan, seluruh polis Jiwasraya akan dipindahkan ke perusahaan baru di bawah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yaitu Nusantara Life.
Saat ini, Kementerian BUMN tengah menggodok skema restrukturisasi untuk polis Jiwasraya, baik produk asuransi tradisional, maupun produk investasi JS Saving Plan. Fokus dari restrukturisasi adalah, pengurangan nilai pokok dan penurunan bunga, dari sekitar 12-14% menjadi kisaran 6-7%.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan meminta pemerintah menambah modal melalui skema penyertaan modal negara (PMN). Suntikan dana dari pemerintah, diyakini mampu menjadi penyeimbang neraca keuangan Nusantara Life.
Hal ini dipandang krusial, karena ekuitas Nusantara Life bakal minus setelah menerima pengalihan pemegang polis Jiwasraya. Sebagai gambaran, per Mei 2020 saja, ekuitas Jiwasraya minus Rp 35,9 triliun.
(bpc2)