BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemko mengimbau agar siswa dan tenaga pendidik tetap mengenakan masker—terutama saat berada di lingkungan sekolah—meskipun kualitas udara perlahan mulai membaik.
Kabut asap di Riau akibat Karhutla—dalam dua pekan belakangan—mengharukan otoritas pendidikan di Pemprov dan Pemko Pekanbaru, mengeluarkan imbauan kepada siswa dan guru, mengenakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi paparan kabut asap.
Bahkan sekolah tingkat SMA/SMK sempat melakukan proses belajar mengajar secara online. Namun kebijakan ini hanya berlangsung sehari.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan, siswa menggunakan masker adalah cara efektif agar terlindungi dari risiko ISPA. “Kami menyarankan untuk terus menggunakan masker sampai udara benar-benar pulih,” katanya, Kamis, 12 Oktober 2023.
Dia mengatakan, pemerintah berharap kondisi udara di Pekanbaru segera membaik, namun pihaknya akan tetap memantau perkembangan kualitas udara—di tengah maraknya Karhutla di Riau dan di daerah tetangga.
Pemko Pekanbaru sejauh ini belum mengambil langkah yang lebih besar untuk meliburkan siswa, atau menginstruksikan sekolah daring.
Namun kebijakan ini bisa saja diambil jika kondisi udara di Pekanbaru “semakin tak sehat,” dengan kandungan partikel debu mencapai angka 200—atau status udara sudah mengkhawatirkan dan ada rekom dari Dinas Kesehatan.
Dari data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, hari ini, Kamis, 12 Oktober 2023, jumlah hotspot di Riau ada 40 titik. 30 di antaranya muncul di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).***