BERTUAHPOS.COM – Imam, salah seorang pembudidaya ulat Jerman di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Kulim, Pekanbaru, setiap bulan melepas sekitar 20 kilogram ulat Jerman ke pasaran, namun jumlah itu masih jauh lebih sedikit dari permintaan pasar.
Dia menyebut, pasar ulat Jerman di Kota Pekanbaru sangat potensial dan menjanjikan keuntungan. Menurutnya, pembudidaya ulat jenis ini masih tergolong minim di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru. Sementara permintaan pasar cenderung kian meningkat.
“Kami masih skala kecil, jadi sebulan paling sanggup 20 kiloan, karena jumlah kota yang terisi juga belum banyak. Kalau untuk pasarnya sangat bagus,” katanya kepada Bertuahpos.com, Sabtu, 25 Mei 2024.
Saat ini, kotak-kotak budidaya baru puluhan yang terisi. Imam menargetkan akan mengisi 500 kotak miliknya secara bertahap. “Dulu, produksi ulat Jerman kami sempat banyak. Karena terserang penyakit, setahun belakangan ini kami harus mulai lagi dari awal,” tuturnya.
Rata-rata harga ulat Jerman di tingkat pembudidaya di Pekanbaru sekitar Rp70.000 per kilogramnya. Sedangkan harga di tingkat pengecer Rp10.000 per ons.
Imam menjual hasil panen ulat Jermannya di toko bibit. Ulat ini kian diburu untuk pakan hewan ternak. Kandungan proteinnya yang tinggi sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hewan ternak.***