BERTUAHPOS.COM — Berawal dari kerasnya kehidupan sebagai penambang pasir, Yan, yang berdomisili di sekitar Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar, mengambil langkah besar untuk mengubah nasibnya. Dia meninggalkan dunia tambang kemudian mengadu peruntungan di sektor pertanian.
Keputusannya itu membawanya sukses membudidayakan durian montong, menjadikan kebunnya sebagai salah satu destinasi favorit pecinta durian dari berbafai daerah.
Kini, pria yang dulu bekerja di bawah terik matahari dan debu tambang ini menikmati manisnya hasil panen dari kebun seluas 1,4 hektare miliknya.
“Sekitar tahun 2010, saya sadar pekerjaan menambang pasir tak akan bertahan selamanya. Benar saja, tahun 2015 usaha tempat saya bekerja tutup,” cerita Yan saat ditemui di kebun durian montong miliknya di Kampar.
Keputusan besar itu dimulai pada 2011, ketika Yan mulai belajar bercocok tanam durian. Saat itu, bibit durian montong sedang naik daun di desanya.
Dia membuka kebun durian montong pertama setelah mendapatkan banyak pengalaman dari petani di Desa Tambang. “Saya melihat peluang besar. Permintaan durian montong sangat tinggi, meski perawatannya memang tidak mudah,” kata Yan.
Yan dengan sabar mempelajari teknik perawatan durian montong, termasuk teknik pemangkasan dahan atau pruning. Teknik ini membantu menjaga keseimbangan pohon dan memastikan semua bagian mendapat cukup angin.
“Awalnya memang sulit, tapi kalau sudah terbiasa, semuanya terasa lebih mudah,” ujarnya sambil mempraktikkan cara pruning pada pohon durian montongnya yang berusia dua tahun.
Di kebunnya, Yan mengembangkan bibit durian montong asal Thailand melalui teknik okulasi, yaitu menempelkan mata tunas dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Dengan perawatan intensif dan pupuk berkualitas, pohon durian montong miliknya bisa mulai berbuah dalam waktu 3-4 tahun, tergolong cepat untuk tanaman jenis ini.
Kini, di atas lahan seluas 1,4 hektare, Yan membudidayakan sekitar hampir 100 pohon durian montong. Pada musim panen, sekitar 50 pohon menghasilkan 100 buah durian montong setiap hari.
“Harga di kebun Rp80.000 per kilogram. Kalau lewat perantara, bisa lebih dari Rp100.000 per kilogram,” ujar Heriyandi, salah satu pemasok durian dari kebun Pak Yan.
Dengan berat rata-rata 2 kilogram per buah, durian montong dari kebunnya selalu habis terjual, terutama saat akhir pekan. Banyak pembeli datang langsung ke kebun untuk menikmati sensasi memetik dan menyantap durian di tempat.***