BERTUAHPOS.COM — Peluang usaha cacing sutra di Pekanbaru semakin diminati. Permintaannya terus meningkat, terutama dari sektor perikanan dan agribisnis.
Dengan potensi pasar yang besar dan biaya produksi yang relatif rendah, budidaya cacing sutra kini menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Frenki, seorang petani, sekaligus pengusaha cacing sutra di Pekanbaru, mengatakan peminat utama cacing sutra adalah pembudidaya lele dan patin. Terutama mereka yang menjalankan bisnis pembibitan.
“Pasar utamanya sejauh ini pembudidaya ikan. Paling banyak diminati itu untuk pembibit patin dan lele,” katanya kepada Bertuahpos, belum lama ini.
Bersama enam orang anggotanya, dalam sehari Frenki bisa membawa pulang puluhan kaleng cacing sutra dari sungai. Di Pekanbaru, kata dia, budidaya cacing sutra tidak menjanjikan. Sedangkan ketersediaannya di alam sangat melimpah.
Oleh sebab itu, rata-rata para penjual cacing sutra di Pekanbaru bukan pembudidaya. “Mereka cari di sungai, dikumpulkan lalu dijual. Kalau dibudidayakan kondisi iklim di Pekanbaru sangat tidak mendukung,” ujarnya.
Dari anggotanya, Frenki membeli cacing sutra seharga Rp12.000 per kaleng. Lalu, dilepas ke pasar dengan harga lebih tinggi, Rp15.000 hingga Rp20.000 per kaleng. Dalam sehari, dia biasa menjual di atas 50 kaleng cacing sutra.
Selain menyasar pasar di Pekanbaru, Frenki biasanya mendistribusikan cacing sutra miliknya ke beberapa daerah di Kabupaten Kampar.
Sejauh ini, kata dia, persaingan bisnis cacing sutra tergolong sehat. Karena setiap pengepul sudah punya pasarnya masing-masing.
“Alhamdulillah, sejauh ini pasarnya bagus. Pasti ada yang beli. Pasti habis,” ujar pria yang sudah memulai usaha cacing sutra sejak tahun 2000 ini.***