BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Angin segar dibukanya pintu masuk jemaah umrah Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, tetap harus dijalankan dengan standar protokol kesehatan ketat.
Salah satunya terkait jenis vaksin untuk jemaah yang akan melakukan perjalanan umrah. Adapun jenis vaksin yang diterima Saudi tersebut yaitu; Vaksin Pfizer, AstraZeneca, Jhonson&Jhonson, serta Moderna.
Gubernur Riau Syamsuar menjamin dan akan mengupayakan ketersediaan jenis vaksin tersebut dalam rangka mempermudah prosedur pemberangkatan calon jemaah umrah asal Riau. Mengingat pihak penyelenggara haji dan umrah kesulitan untuk mendapatkan jenis vaksin tersebut.
“Kalau memang jenis vaksin itu sebagai syarat utama keberangkatan jemaah calon umrah, tetap bisa kami upayakan ketersediaannya,” kata Syamsuar, Jumat, 3 Desember 2021 di Pekanbaru.
Dia menambahkan, pihak PHU didorong untuk selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota agar jumlah yang dibutuhkan tetap bisa disesuaikan dengan ketersediaan jenis vaksin tersebut. “Intinya kalau masalah ketersediaan vaksin bisa lah kita bantu,” sebutnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan umrah efektif sejak 1 Desember 2021 bagi jemaah Indonesia setelah sebelumnya kebijakan sama diberikan kepada 10 Negara yaitu Irak, Nigeria, Sudan, Jordan, Senegal, Bangladesh, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Emirat Arab.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan penyelenggaraan umroh saat pandemi berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Sementara itu, untuk keberangkatan, syarat yang masih perlu dilakukan oleh setiap jamaah umroh adalah melakukan tes PCR. Tes ini dilakukan maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan. (bpc2)