BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau menyatakan bahwa sektor pariwisata di Riau masih mengandalkan wisatawan domestik, mengingat pintu penerbangan internasional masih belum dibuka akibat Covid-19.
Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada kabupaten/kota agar memaksimalkan situasi saat ini untuk mengangkat berbagai potensi wisata di daerah. Mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup efektif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Makanya sekarang kita masih berharap banyak pada wisatawan domestik. Meski pintu penerbangan internasional belum dibuka, untuk perjalanan domestik sudah longgar,” tuturnya.
Meski demikian, kata Syamsuar, Pemprov Riau optimis jumlah wisatawan yang berkunjung ke Riau akan meningkat. Hal ini, salah satunya ditunjang oleh faktor hadirnya destinasi wisata baru dan desa wisata di daerah.
Syamsuar berkata, hal terpenting yang perlu diperhatikan agar destinasi wisata tetap aman saat dibuka untuk umum, yakni ketersediaan fasilitas penunjang protokol kesehatan, seperti tersedianya tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung memakai masker, dan menjaga jarak agar tidak terjadi kerumunan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rahmat mengungkapkan, hadirnya desa wisata merupakan salah satu daya tarik bagi daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah masing-masing.
“Oleh sebab itu, kita sejak awal-awal dulu sudah mendorong kepada daerah agar lebih gencar melakukan promosi wisata di daerahnya,” tuturnya, Senin, 22 November 2021.
Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh daerah, memaksimalkan pasar sosial media untuk ajang promosi. Terutama untuk destinasi-destinasi wisata baru yang belum banyak diketahui wisatawan.
Dia juga mendorong agar kabupaten/kota melakukan sinergi masif dengan penggiat kepariwisataan dan industri kreatif agar target-target yang sebelumnya telah disusun bisa tercapai.
“Terkait penerapan protokol kesehatan tentu saja masih berlaku sampai sekarang. Itu menjadi kunci agar destinasi wisata kita di daerah-daerah itu tetap bisa dibuka. Saya rasa para pengelola destinasi wisata sudah sangat mengerti tentang itu (disiplin protokol kesehatan),” sebutnya. (bpc2/melba)