BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sektor Migas di perkirakan akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Riau di tahun 2022.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau M Cahyaningtyas mengatakan, hal itu dipengaruhi meningkatnya target produksi migas secara gradual di tahun ini.
“Kontribusi sektor migas terhadap pertumbuhan ekonomi Riau kami perkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2022. Dengan produksi minyak yang terus meningkat secara gradual, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau berada pada kisaran 3-4%, atau keluar dari tren dalam beberapa tahun terakhir 2-3%,” ujarnya, Minggu, 16 Januari 2022 di Pekanbaru.
Dia menambahkan untuk menunjang itu, memang dibutuhkan strategi dan perencanaan matang dari Pemerintah. Dengan begitu, diyakini investasi di sektor migas akan memberikan dampak yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi Riau, bahkan hingga beberapa tahun mendatang.
Selain itu, kata dia, peralihan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina Rokan Hulu, menjadi salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan kemandirian energi di Indonesia.
Peralihan tersebut akan berdampak terhadap penurunan impor bahan baku migas sehingga mendorong penurunan defisit neraca perdagangan nasional.
Di sisi perekonomian Riau, pengalihan kelolaan blok Rokan, akan memberikan insentif bagi pemerintah daerah dan memberikan spillover yang lebih luas bagi masyarkat.
“Sementara peningkatan lifting karena penambahan sumur migas baru, akan mendorong pertumbuhan sektor migas Riau ke arah yang lebih baik,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mengoptimalkan 500 sumur bor di Blok Rokan untuk mengejar target produksi migas di tahun 2022 sebanyak 180 ribu barel.
“Terkait dengan komitmen peningkatan produksi kita di tahun 2022, memang ada dua fokus utama yang PHR targetkan,” katanya Manager Corporate Affairs South PHR WK Rokan Wan Dedi Yudhistira.
Meningkatkan jumlah produksi migas, kata dia, menjadi salah satu target yang difokuskan pada kenaikan jumlah produksi. Pada tahun 2021, jumlah produksi migas di Balok Rokan di level 161 ribu barel.
Sedangkan target produksi tahun 2022 menjadi 180 ribu barel atau naik sekitar 2.000 barel. Jumlah ini tergolong besar sehingga perlu upaya yang optimal untuk mencapai target tersebut.
Oleh sebab itu, kata Wan, untuk komitmen peningkatan produksi itu, PHR akan melakukan kegiatan yang sangat agresif yang dengan melakukan pengeboran terhadap 500 sumur eksploitasi dan dua sumur eksplorasi
Terkait hal ini, dijelaskan, PHR telah melakukan beberapa pengaturan (adjustment) yang diperlukan untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. Terutama hal-hal berkaitan dengan perizinan, amdal, dan hal-hal lainnya, terutama yang berkaitan dengan masalah dampak lingkungan.
Dia menuturkan, langkah-langkah ini perlu lakukan untuk mendukung upaya-upaya untuk mengejar target tersebut bisa berjalan dengan lancar. Apalagi, beberapa sumur yang nantinya akan dioperasikan juga ada di lahan baru, sehingga masih diperlukan pembebasan lahan.
“Kami harus siap ‘perang’ dengan melakukan upaya maksimal karena memang begitu masifnya target-target yang harus kami capai di tahun 2022,” ucap Wan Dedi. (bpc2)