BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Komoditas sawit dan pertambangan dipercaya masih akan memberikan andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi Riau, bahkan hingga dua tahun ke depan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Muhamad Nur mengungkapkan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Riau diperkirakan akan terus tumbuh di tahu ini, menyusul tetap tingginya permintaan pasar terhadap CPO.
“Selain dari sektor sawit, pertambangan juga akan mendorong perekonomian Riau. Pasca peralihan pengelolaan blok Rokan, produksi lifting minyak mengalami peningkatan,” terangnya.
Dia mengatakan, perekonomian Riau untuk dia tahun ke depan diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 3-4%. Pada tahun 2022 akan berada pada batas bawah kisaran, kemudian terus tumbuh menuju titik tengah kisaran pada tahun 2023.
“…dengan probabilitas risiko netral baik ke atas maupun ke bawah,” jelasnya.
Dijelaskan, pada 2021, kinerja LU Pertanian tumbuh sebesar 4,26% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2020 yang tercatat 4,33% (yoy).
Terbatasnya pertumbuhan LU ini utamanya disebabkan oleh kontraksi produksi TBS yang merupakan bahan baku CPO, akibat tidak adanya puncak panen sepanjang tahun—dampak lagging effect karhutla dan pemupukan yang kurang optimal pada tahun 2019.
Namun, masih tingginya tren harga TBS dan CPO dibandingkan historisnya mampu menopang perlambatan kinerja LU ini lebih dalam.
Masih tingginya demand terhadap komoditas utama ini turut mengakselerasi kinerja LU Industri Pengolahan shg mencatatkan pertumbuhan 4,08% (yoy), terakselerasi dibandingkan tahun 2020 yang tercatat tumbuh 1,91% (yoy). (bpc2)