BERTUAHPOS.COM — Menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh memang ada yang melakukan. Mereka percaya kalau dengan cara itu dapat membunuh virus.
Namun apalah perlu melakukan hal itu, di tengah para epidemiologi juga mengkritik kegiatan penyemprotan disinfektan di jalan raya atau di tempat umum. Lalu bagaimana kalau ke tubuh.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menempel pada permukaan benda. Memegang benda yang terpapar Covid-19 juga bisa menyebabkan penularan secara tidak langsung. Virus akan berpindah dari benda ke tangan, kemudian bisa masuk melalui hidung, mulut, atau mata jika area tangan menyentuh area wajah.
Konsultan penyakit tropik dan infeksi di RSCM dokter Erni Juwita Nelwan mengatakan tak perlu menyemprotkan disinfektan pada tubuh. Langkah itu juga tidak akan membuat orang bebas Covid-19. “Enggak perlu semprot disinfektan pada tubuh, enggak ada manfaatnya,” kata Erni dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu, 18 Juli 2021.
Erni menjelaskan virus atau kuman yang ada pada permukaan tubuh bisa mati dengan mandi menggunakan sabun dan air mengalir. Sementara kuman yang tertempel pada pakaian, bisa mati dengan mencuci pakaian tersebut. “Orang kalau pulang kan mandi, jadi bersih lagi, terus kalau di luar jaga jarak, jadi gak usah semprot disinfektan jadinya mubazir,” ucap Erni.
Lantas, menurut WHO penggunaan disinfektan pada tubuh diyakini juga bisa menimbulkan bahaya. WHO dan para ahli epidemiologi sebelumnya telah melarang penggunaan disinfektan pada tubuh sebab akan memberikan dampak negatif pada kesehatan.
Bahan kimia seperti alkohol atau klorin yang terkandung dalam cairan disinfektan bisa menjadi racun jika mengenai mata atau mulut.
Menyemprot disinfektan pada tubuh juga tidak akan membunuh Covid-19 yang sudah masuk dalam tubuh. Menimbang risiko dan dan manfaatnya, Erni tak menyarankan penyemprotan disinfektan langsung pada tubuh.
“Penggunaan disinfektan pada permukaan benda juga sebenernya gak perlu. Bersihkan biasa saja, pakai air dan sabun, nggak usah semprot-semprot desinfektan,” tuturnya. (bpc2)