BERTUAHPOS.COM — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengkritik langkah massa dari BEM Seluruh Indonesia (SI) yang menggelar aksi demonstrasi di kantor KPK. Para demonstran menuntut agar pemecatan 57 pegawai KPK dicabut.
Ngabalin lantas meminta para mahasiswa yang melakukan demo itu untuk mengabdi di tempat lainnya. Sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki saat ini. “Negara membutuhkan ilmu dan pengalaman mereka,” kata dia, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin, 27 September 2021.
Ngabalin tak menjawab tegas ketika ditanyakan kemungkinan Jokowi mendengar aspirasi mahasiswa yang berdemonstrasi di KPK tersebut. Ia hanya mengklaim bahwa Jokowi taat pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia saat ini. “Karenanya jangan paksakan Presiden untuk melanggar aturan,’ kata dia.
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh BEM SI dan GASAK juga dilakukan untuk merespons sikap diam Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap surat yang telah disampaikan mahasiswa.
Aksi demonstrasi digelar berlangsung beberapa meter dari Gedung Merah Putih KPK. Jajaran kepolisian menutup akses jalan di Jalan Kuningan Persada K4, Setiabudi, Jakarta Selatan. Aksi saling dorong dan ricuh tak terhindarkan dari demonstrasi tersebut. Hal itu bermula dari sikap aparat yang melarang mahasiswa mendekat ke halaman Gedung KPK. (bpc2)