BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Siapa bilang budidaya ikan lele itu sulit. Ikan lele merupakan jenis ikan yang tergolong kuat, sehingga mampu bertahan dalam kondisi air yang minim oksigen.
Cara beternak ikan lele menggunakan metode ini bisa lakukan di banyak media, seperti kolam, drum bekas, terpal, kolam semen, juga bisa dilakukan di ember.
Budidaya ikan lele di ember tergolong mudah. Hanya saja kapasitas jumlah ikan untuk diternak lebih terbatas, tergantung seberapa besar ukuran ember yang dipakai sebagai medianya, bagi Anda yang ingin beternak ikan lale di pekarangan rumah.
Hal ini tentu saja berbeda dengan budidaya ikan lele di kolam terpal, atau di kolam semen yang kapasitas tampungnya lebih besar.
Namun kelebihan dari metode ini bisa dikolaborasikan dengan sayuran dengan sistem hydroponik. Artinya, selain menghasilkan ikan lele segar, media ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan sayuran segar organik. Menarik bukan.
Budidaya ikan lele di ember sebenarnya bukan hal baru, sama seperti budidaya ikan lele di bioflok, terpal, kolam ataupun drum bekas. Namun hasil yang diperoleh tidak mengecewakan. Apalagi jika dilakukan dengan metode-metode tepat.
Nah, berikut ini Bertuahpos.com, menyuguhkan bagaimana cara budidaya ikan lele di ember yang dipadukan dengan tanaman sayur kangkung:
Bahan-bahan:
Bahan-bahan yang digunakan yang pasti ember ukuran 80 liter sebagai media utama. Lalu, gelas plastik air mineral, arang kayu sebagai media tanam bibit kangkung, tisu, bibit lele dan bibit kangkung.
Cara Budidaya Ikan Lele di Ember:
Pertama, siapkan ember 80 liter, lalu pada bagian tutup ember dilobangi sesuai ukuran gelas plastik serta sebagai ruang untuk keluar masuk udara. Hal ini berfungsi agar ikan lele tidak kehabisan oksigen. Lalu pada bagian badan ember, kira-kira 10 cm dari bagian atas, juga dilubangi yang fungsinya untuk kontrol air.
Hal ini penting jika cara ini memanfaatkan outdoor atau di luar ruang. Terutama saat hujan, agar air tidak menguap sebab akan merusak tanaman di atasnya.
Kedua, gelas plastik air mineral yang sudah dipersiapkan, diisi dengan arang (boleh pakai arang kayu, atau arang batok kelapa), kira-kira seperempat bagian gelas. Arang-arang ini berfungsi sebagai media tanam pengganti tanah.
Ketiga, di atas arang diletakkan tisu agar bibit kangkung tidak tenggelam ke dasar gelas. Arang yang sudah dilapisi dengan tisu diletakkan pada lubang pada tutup ember. Pastikan pada bagian arang terendam air sebagai media transfer air ke bibit.
Keempat, letakkan bibit kangkung di atas tisu yang sudah basah. Untuk ukuran 1 gelas plastik air mineral ini, biasanya cukup untuk 10-15 biji kangkung.
Terakhir, kelima, masukkan bibit ikan lele ke dalam ember yang sudah berisi air. Lele yang sudah ditanam sebaiknya jangan langsung diberi makan, sebab bibit ikan lele perlu beradaptasi dengan kondisi air yang baru.
Budidaya ikan lele di ember, secara umum tidak ada perlakukan khusus. Paling penting untuk diperhatikan adalah waktu makan ikan. Idealnya 2 kali dalam sehari dalam durasi sekitar 12 jam. Misalnya, jika kita memberi makan ikan pada pukul 09.00 pagi, maka pemberian pakan kedua dilakukan pada pukul 09.00 malam.
Perhatikan Kondisi Air
Selain itu, perhatikan juga kondisi air. Jika sudah terlalu keruh dan bau, sebaiknya diganti sesuai dengan takaran perkiraan saja. Namun, selalu pastikan air tetap menyentuh bagian arang agar tanaman di atasnya tetap bisa tumbuh dengan baik.
Waktu Panen
Waktu panen ikan lele dan tanaman kangkung juga tidak terlalu jauh. Biasanya tanaman kangkung sudah bisa dipanen dalam waktu 1,5 – 2 bulan. Sedangkan ikan lele sudah bisa dipanen pada usia 3 – 3,5 bulan. Selamat mencoba. (bpc2)