BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Mahasiswa Kukerta Balik Kampung Universitas Riau 2022 yang berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus di Desa Barangan, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu, melakukan sosialisasi dan praktik pembuatan limbah organik menjadi pupuk kompos.
Sosialisasi yang dilaksanakan Sabtu 6 Agustus 2022 ini, mengingat banyak sekali limbah rumah tangga dan kotoran sapi di desa tersebut yang bisa diolah menjadi pupuk kompos.
Ketua Kukerta UNRI di Desa Barangan, Robby Ginawan, mengatakan, dalam Sosialisasi ini, mahasiswa Kukerta UNRI mengajarkan cara pengolahan limbah organik dan kotoran sapi menjadi kompos yang nantinya akan dimanfaatkan warga untuk tanaman, dengan tujuan untuk mengembangkan Desa Barangan menjadi desa yang lebih bijak dalam mengelola limbah kotoran ternak menjadi pupuk kompos.
Sehingga dengan adanya sosialisasi ini, tim Kukerta UNRI harap mampu membantu masyarakat desa Barangan untuk mengetahui bahwa potensi yang telah dimiliki oleh desa tersebut, serta mengetahui tata cara dalam pengolahan pupuk kompos yang benar.
“Pada saat kegiatan sosialisasi, dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Barangan sangat bersemangat dalam menghadiri sosialisasi pembuatan kompos ini. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hadirnya seluruh kelompok tani dan masyarakat yang telah diundang”, ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, mengingat di desa ini sebagian besar masyarakatnya memiliki ternak sapi dan kambing, sehingga sangat disayangkan apabila kotoran ternak tersebut hanya dibuang begitu saja tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini bisa membuat masyarakat lebih bijak dalam mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos.
Kegiatan ini diawali dengan kata pembuka oleh Robby Ginawan sebagai Ketua Kukerta UNRI Desa Barangan Kemudian, masuk pada sesi materi yang dibawakan oleh Nola sukma dengan menjelaskan mengenai cara pengolahan limbah organik, manfaat menggunakan pupuk kompos untuk tanaman serta bagaimana cara mengaplikasikan ditanaman.
Dengan berlangsungnya penyampaian materi sosialisasi tersebut para tamu undangan sangat antusias dalam melontarkan beberapa pertanyaan. Setelah pemateri sudah menjawab dan menjelaskan materi kompos kegiatan tersebut dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk kompos. Dimana bahan dan alat yang dibutuhkan sudah disiapkan sebelum kegiatan dimulai. Sosialisasi ini berlangsung sukses, karena para tamu undangan sangat tertarik dengan pembuatan pupuk kompos ini.
Pembuatan pupuk kompos ini hanya membutuhkan bahan dan alat yang mudah ditemukan seperti sampah organik (sayuran, kulit buah, daun kering, dll.), EM4, Gula Aren, Air, dan Kotoran hewan ternak. Alat dan perlengkapan yang diperlukan antara lain yaitu ember, sarung tangan, cangkul dan perlak hitam yang telah dirancang menjadi bak kompos.
Berdasarkan Sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Kukerta UNRI 2022, dapat diketahui bahwa potensi desa ini sangatlah bagus untuk dikembangkan. Melihat sebagian masyarakat di desa ini memiliki 2 profesi yang bergantung pada musim, pada saat musim kemarau masyarakat desa Barangan tidak bercocok tanam melainkan lebih cendrung berternak.
Sedangkan pada musim penghujan masyarakat desa kembali menjadi petani bercocok tanam. Sehingga dengan adanya hal tersebut, proses pembuatan pupuk ini sangat bagus diterapkan pada saat musim kemarau, Karena dalam proses pembuatan pupuk kompos kurang bagus bila dilakukan di musim penghujan. Maka pembuatan pupuk kompos ini menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Desa Barangan untuk meningkatkan tingkat kesuburan tanah dan menambah pendapatan masyarakat dengan menjualan pupuk kompos.***(rls)