BERTUAHPOS.COM — Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Riau mengajak Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia dalam pertanian.
Mahasiswa KKN MBKM tersebut mengadakan sosialisasi dan demonstrasi tentang pembuatan pupuk organik dan pestisida alami dengan tema “Pertanian Organik”.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Mahasiswa KKN MBKM di Desa Mantiasa. Kami berharap kegiatan ini dapat menambah pengetahuan anggota KWT dalam mendukung pertanian berkelanjutan,” ujar salah satu mahasiswa KKN MBKM Unri, Rika Angraini.
Adapun bentuk kegiatan utama yang dilaksanakan adalah pembuatan pupuk organik dari limbah daun, khususnya serasah daun karet. Bahan-bahan yang digunakan antara lain serasah daun karet, EM4, tanah, dan gula.
Rika menjelaskan, proses pembuatan pupuk organik ini melibatkan pencampuran serasah daun karet dengan larutan EM4 dan gula, yang kemudian dimasukkan ke dalam tong komposter dan ditutup selama dua minggu.
Selain pupuk organik, mahasiswa KKN MBKM dan anggota KWT juga membuat pestisida alami berbahan dasar daun pepaya.
“Proses pembuatannya melibatkan perajangan daun pepaya segar yang direndam dalam campuran air, minyak tanah, dan detergen. Setelah direndam semalam, larutan tersebut disaring dan siap digunakan sebagai pestisida alami untuk melindungi tanaman dari hama,” katanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia yang dapat merugikan lingkungan dan kesehatan.
Desa Mantiasa sendiri dikenal sebagai daerah penghasil karet dan sagu, namun penggunaan bahan kimia masih menjadi pilihan utama dalam perawatan tanaman karena ketersediaannya yang mudah dan cepat.
Ketua KWT Desa Mantiasa, Rokhibah, menyambut baik kegiatan ini. “Kami merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN MBKM UNRI. Limbah daun karet yang selama ini dibuang dan diabaikan ternyata memiliki banyak manfaat bagi tanaman-tanaman kami,” tuturnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Mantiasa dapat lebih memahami pentingnya penggunaan pupuk organik dan pestisida alami yang mudah dan murah untuk diproduksi sendiri, serta mendukung keberlanjutan pertanian di daerah mereka.***