BERTUAHPO.COM — Pertemuan antara Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuahkan kesepakatan terkait investasi di bidang kesehatan Indonesia.
Berdasarkan keterangan resmi Gedung Putih, Amerika Serikat akan berinvestasi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, terutama bagi masyarakat miskin dan rentan.
Melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Amerika Serikat telah menggelontorkan lebih dari US$1,1 miliar (sekitar Rp17 triliun) untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia. Anggaran ini termasuk US$58,9 juta (Rp993 miliar) yang disalurkan pada tahun lalu.
Investasi AS mencakup berbagai program untuk memperkuat kesehatan masyarakat Indonesia, di antaranya; penguatan keamanan kesehatan, deteksi tuberkulosis, dan penggunaan platform kesehatan elektronik nasional
Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia dalam mencegah dan merespons wabah penyakit menular, termasuk zoonosis atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Melalui USAID, sistem peringatan dini dan respons diperluas dari sebelumnya hanya di dua provinsi, kini mencakup 38 provinsi.
Selain itu, USAID telah mendukung kegiatan skrining tuberkulosis di lebih dari 250 rumah sakit, yang menjangkau lebih dari empat juta orang dan berhasil mengidentifikasi serta mengobati sekitar 40.000 pasien TB. Selain itu, USAID turut berperan dalam mendirikan 12 klinik tuberkulosis resisten obat, memberikan layanan pengobatan bagi 321 pasien yang terdampak.
USAID juga membantu mengintegrasikan lebih dari 23.500 fasilitas kesehatan di 38 provinsi ke dalam platform informasi kesehatan elektronik nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan akses data serta memperbaiki kualitas layanan bagi pasien.***