BERTUAHPOS.COM – Mahasiswa yang tergabung dalam program KKN MBKM Sains Universitas Riau (Unri) kembali menghadirkan inovasi yang memanfaatkan potensi sumber daya lokal, yakni menciptakan produk kerupuk dari tulang ikan dan daun kelor.
Inovasi ini merupakan solusi kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis. Para mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat desa untuk mengolah limbah tulang ikan yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk kerupuk yang bernilai ekonomi tinggi.
Menurut Sekretaris Desa Api-Api Samsinar, berharapa agar inovasi ini dapat terus dikembangkan. “Kalau daerah kami tulang ikan kami buang, sebab sangat takut kami nak makan tulang ikan tu, jadi mudah-mudahan dengan ado adek-adek ini bisa membuat pengolahan bahan dari tulang ikan ini. Kedepannya nanti para penjaring kami lebih giat lagi menjaring karena tulang ikan tidak akan terbuang,” ujar Samsinar.
Lebih lanjut, ia berharap program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi berkembang menjadi usaha kecil berkelanjutan yang dapat dipasarkan secara online, sehingga memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan ini, pertama bisa memberi motivasi kepada kita sebagai masyarakat, dan yang kedua, siapa tau nanti bisa menjadi olahan kecil-kecilan, bisa menambah penjualan secara online tingkat desa,” tambahnya.
Proses pembuatan kerupuk ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari pemilihan tulang ikan berkualitas, pengukusan, penggilingan hingga halus, pencampuran dengan bahan lain seperti daun kelor, tepung, dan rempah-rempah, hingga proses penjemuran dan penggorengan.
Produk akhir berupa kerupuk dengan cita rasa gurih dan renyah ini diharapkan dapat menjadi camilan sehat sekaligus sumber kalsium yang baik.
Melalui program KKN MBKM ini, para mahasiswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di perkuliahan, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal melalui produk kreatif dan inovatif.
Diharapkan, kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan pendampingan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan sektor swasta, agar inovasi kerupuk dari tulang ikan ini bisa diproduksi secara massal dan dipasarkan lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.***