BERTUAHPOS.COM — Filipina membatalkan perdagangan valuta asing pada Rabu, 23 Oktober 2024 setelah lembaga pemerintahan dan sekolah-sekolah di pulau utama Luzon ditangguhkan akibat terjangan badai tropis Trami, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.
Asosiasi Bank Filipina mengumumkan bahwa pasar spot dan swap dolar/peso ditutup sebagai tanggapan terhadap badai tersebut. Bank sentral Filipina juga menangguhkan operasi moneternya. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kelanjutan perdagangan di pasar saham dan pasar pendapatan tetap.
Badai Trami, yang dikenal secara lokal sebagai Kristine, terus menguat dengan kecepatan angin maksimum mencapai 85 kilometer per jam, meningkat dari 75 kilometer per jam sebelumnya. Hembusan angin yang dibawa badai ini mencapai 105 kilometer per jam, berdasarkan data terbaru dari badan cuaca Filipina.
Lembaga tersebut juga melaporkan bahwa badai Trami memiliki radius angin kencang yang memanjang hingga 850 kilometer. Saat ini, pusat badai berada sekitar 340 kilometer sebelah timur Infanta, Quezon, wilayah yang terletak di selatan ibu kota Manila.
Kantor Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin menyatakan pada Selasa malam 22 Oktober 2024, bahwa lembaga pemerintahan yang terkait dengan layanan kesehatan, tanggapan bencana, serta layanan vital lainnya akan tetap beroperasi dan tidak terkena perintah penangguhan.
Sementara itu, keputusan untuk menghentikan operasional perusahaan swasta dan kantor diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan masing-masing perusahaan.
Dampak Badai Trami
Lebih dari 5.000 penumpang dan puluhan kapal dilaporkan terdampar di berbagai pelabuhan di Filipina, menurut laporan dari penjaga pantai Filipina.
Sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, Filipina secara rata-rata dilanda 20 topan setiap tahunnya.***