BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Musim penghujan menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru.
Di musim penghujan ini membuat nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan nyamuk penyebab terjadinya DBD berkembang lebih cepat jika dibandingkan dengan musim kemarau.
Kasus DBD di Pekanbaru semakin meningkat di penghujung tahun 2022 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru mencatat dari Januari 2022 hingga bulan November ini sudah 755 warga Pekanbaru yang terjangkit DBD.
Dari ratusan pasien DBD rata-rata memang sudah sembuh, namun diantara 755 pasien ini 2 pasien meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kasus DBD masih meningkat, masyarakat harus rajin membersihkan lingkungannya. Terutama di tempat-tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti,” kata Kepala Dinkes Pekanbaru, dr Zaini Rizaldi Saragih, Selasa 22 November 2022.
Sejauh ini Kecamatan Marpoyan Damai menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi penyebaran kasus DBD di Pekanbaru dan di susul dengan Kecamatan Tuah Madani.
Berikut data pasien yang terjangkit DBD.
Kecamatan Marpoyan Damai 113 kasu
Kecamatan Tuah Madani dengan 96 kasus
Kecamatan Sukajadi 45 kasus
Kecamatan Senapelan 33 Kasus
Kecamatan Pekanbaru Kota 13 kasus
Kecamatan Limapuluh 35 kasus
Kecamatan Sail 15 kasus
Kecamatan Bukit Raya 47 kasus
Kecamatan Payung Sekaki 92 kasus
Kecamatan Bina Widya 60 kasus
Kecamatan Tenayan Raya 81 kasus
Kecamatan Kulim 6 kasus
Kecamatan Rumbai 76 kasus
Kecamatan Rumbai Barat 11 kasus
Kecamatan Rumbai Timur 32 kasus