BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar berharap acara simposium Islam Empowering yang digelar PB HMI, mampu melahirkan gagasan yang membangun untuk kemajuan Riau. Hal ini disampaikan Gubri Syamsuar usai membuka acara Simposium Islam Empowering yang digelar PB HMI di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu, 3 Agustus 2022.
“Kami harap akan muncul ide-ide baik dari kegiatan ini untuk kemajuan bangsa dan negara khususnya untuk kemajuan Provinsi Riau,” katanya.
Gubri mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah gagasan besar oleh Ketua PB HMI yang disampaikan ke seluruh daerah, yang mana hasil dari diskusi ini memunculkan ide yang bernas dan membangun bangsa dan negara, terutama bagi pemuda Riau khususnya.
Dalam Simposium Islam Empowering ini, Gubri banyak menyampaikan tentang peran pemuda dalam tumbuh kembang bangsa. Di mana hampir di semua momentum bersejarah di negeri ini ada campur tangan para pemuda.
“Jika kita lihat bagaimana perjuangan kemerdekaan bangsa juga melibatkan peran penting para pemuda. Bahkan dalam perkembangan teknologi sekalipun, para pemuda tetap mengambil peran penting,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman mengapresiasi pelaksanaan Simposium Islam Empowering PB HMI. Sama halnya seperti Gubernur Riau, dia berharap acara ini dapat menghasilkan ide-ide baru yang mampu menghasilkan pemahaman para pemuda di indonesia.
“Saya berharap simposium putaran kedua ini (yang pertama di Mataram), dapat menghasilkan ide-ide baru yang mampu menghasilkan pemahaman para pemuda di indonesia. yaitu sesuai dalam konteks yang digariskan,”kata yulisman.
Dia berharap, dengan terlaksananya kegiatan ini di Pekanbaru akan memberi feetback kepada peserta yang hadir, seperti Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi), Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau dan Sipayung.
Dia menambahkan, simposium ini merupakan gagasan baru dan langkah kemajuan dalam kepengurusan BP HMI baru. “Saya juga berharap konsep ini tidak keluar dari konsep Islam itu sendiri, yaitu rahmatan lilalamin, mengingat mini HMI adalah Indonesia dan keislaman, sehingga masih eksis sampai sekarang di indonesia,” harap alumni Kahmi ini.
Sebagai alumni, Yulisman juga menegaskan pihaknya juga akan berkomitmen menjaga nilai-nilai yang ditetapkan pendiri HMI tahun 1947. “Simposium ini akan menjadi motivasi bagi saya dan alumni lainnya. Karena ini adalah ide besar yang diharapkan mampu menjadikan islam yang moderat atau jalan tengah,” terangnya.***