BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Wakil Gubenur Riau Edy Natar Nasution berbicara soal ketahanan pangan yang tidak hanya menjadi ancaman ketahanan ekonomi, tapi juga mengancam ketahanan sosial, politik hingga kehanan idiologi.
“Ketika orang perutnya lapar ekonomi berantakan, itu akan mudah dipengaruhi termasuk agama pun mudah dipengaruhi,” ujarnya dalam sebuah seminar di kantor Gubernur Riau, Rabu, 26 Agustus 2020.
Edy Natar mengakui bahwa ketahanan ekonomi fungsi utama dan harus dijaga. Hal ini dimaksud sebagai gambaran terhadap ketahanan pangan Riau yang dianggap masih rendah. Sehingga berpotensi mengganggu ketahanan lainnya, terutama di sektor perekonomian.
Kondisi ini jika terus dibiarkan akan juga akan mengganggu ketahanan sosial hingga kondisi idiologi seseorang, sehingga berpotensi akan menimbulkan gejolak perlawanan dari masyarakat.
Dia mengklaim, saat ini krisis pangan menghantui seluruh dunia sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sebab itu, pemerintah daerah di Riau, diminta untuk serius memikirka masalah ini.
“Harusnya, ada atau tidak pandemi, upaya untuk menjaga ketahan pangan harus tetap dilakukan,” sambungnya.
Sekedarnya informasi, sistem ketahanan pangan di Riau masih mengandalkan beberapa provinsi tetangga. Riau hanya mampu memenuhi kurang dari setengah kebutuhan masyarakat. Adapun provinsi penyangga ketahan pangan Riau yakni Sumbar, Sumur dan Jambi. (bpc2)