BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Syafril Nursal dikenal sebagai sosok tegas berwibawa, namun sangat sosialis. Kesan ini muncul dalam pandangan seorang tokoh masyarakat Kerinci, Jambi di Pekanbaru, Dachlan, saat mengisi perbincangan hangat dengan bertuahpos.com, pekan lalu.
Dachlan sesepuh tokoh Jambi ini punya beberapa pengalaman penting dengan Syafril Nursal, terutama saat dia masih berstatus sebagai karyawan PT Pertamina ketika bertugas di Jakarta.
“Keberadaanya selalu hangat, terutama bagi orang-orang Kerinci di perantauan,” ujarnya sambil mengenang sosok sang Jendral Polisi itu.
Irjen Pol Drs H Syafril Nursal SH MH lahir di Kerinci, Jambi, pada 3 Oktober 1962. Dia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 3 Agustus 2020 yang mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri.
Sejak 1986, dia sudah menyandang almamater Kepolisian Republik Indonesia. Sejak saat itu, dia abdikan dirinya untuk setiap tugas dan amanah sebagai anggota Polri. Dia sangat piawai dalam bidang reserse. “Ketokohannya sangat kuat,” kata Dachlan.
Bersikap Tegas, Berwibawa dan Bertanggung Jawab
Di mata Dachlah, selain sikap tegas dan berwibawa, Syafril Nursal adalah sosok yang sangat sosialis. Jika dia tidak mampu membantu dengan posisinya, maka dia tak segan turun tangan dengan ketokohannya. Orang-orang begitu hormat dengan sikap sosialnya itu, suka membantu.
Di tengah kesibukan amanah yang dia emban, Syafril Nursal berusaha semaksimal mungkin untuk hadir sebagai putra Kerinci terhadap warga di daerahnya. Sikap perhatian yang besar selalu diatunjukkan demi menjaga kerukunan para perantau Jambi.
Hal itu, dapat dilihat bagaimana Sang Jenderal menghidupkan kembali semangat orang-orang Kerinci di perantaun dengan memperkuat Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) yang langsung dia komandoi, sebagai ketua umum organisasi paguyuban itu secara nasional.
“Dibawah kepemimpinannya orang-orang Kerinci bersatu, dan bersemangat kembali untuk membangun daerah,” kenang Dachlan. “Saya tidak akan cerita bagaimana pengalaman pribadi saya bersama beliau. Tapi, kenangan-kenangan saya bersama Pak Jendral, sudah cukup menggambarkan bagaimana sosok beliau.”
Sosok Penolong
Hampir rata, orang-orang Kerinci di Perantauan pernah terjalin hubungan baik dengan Syafril Nursal. Sebagian besar dia terlibat dalam membantu berbagai hal. Misal, dalam pembangunan Pondok Pesantren Internasionalnya di Kerinci, tidak lepas dari dukungan moril dan materil dari Sang Jendral.
“Kalau soal pengalaman pribadi, ya jangan ditanya lagi. Satu hal yang saya belajar dari Pak Syafril Nursal dan saya jadikan sebagai pegangan hidup sampai saat ini, adalah membantu orang. Beliau tidak pernah memandang status dalam hal membantu orang, sapapun. Selagi dia bisa membantu, selalu dia usahakan,” ujar Ketua Ketua Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) Riau Sukman, kepada Bertuahpos, minggu lalu.
Pekerja Keras dan Cerdas
Di mata Sukman, Syafril Nursyal tidak ubah seperti ayah bagi orang Kerinci di perantauan. Sikap ini terbentuk, karena memang kehidupan Sang Jendral semasa kecil yang jauh dari kata senang.
Sukman bercerita, Syafril Nursal kecil hidup dalam lingkungan keluarga petani dengan ekonomi kebawah. Lalu dibawa pamannya untuk sekolah ke Jambi. Karena memang memiliki IQ yang cerdas, prestasi gemilang selalu dia torehkan saat berstatus sebagai siswa.
Nasib baik berpihak kepadanya. Setiap halangan dan rintangan dalam menjalankan pendidikan selalu dia tempuh dengan kesabaran dan tekad yang kuat. Jerih payah itu kemudian membuahkan hasil sehingga dia bisa duduk di instansi Polri.
Tidak habis sampai di situ, sikap tanggung jawab penuh terhadap segala tugas yang diberikan kepadanya, juga telah menghantarkan dia menjadi salah seorang petinggi di satuan kepolisian. “Sebagai anak yang sama-sama berdarah kerinci, kami sangat bangga punya sosok seperti beliau,” tutur Sukman.
Sosok Mengayomi
Kehangatan dari sosok Syafril Nursal juga dirasakan oleh anak rantau Kerinci lainnya, yakni Hardani Arie. Bendahara Mathla’ul Anwar Provinsi Riau ini melihat sikap mengayomi sangat kental pada diri sang Jenderal.
Keberadaannya bahkan bisa merangkul dari generasi ke generasi. Banyak anak-anak muda perantau Kerinci yang juga pernah memiliki pengalaman-pengalaman berharga dengannya. Petatah-petitihnya berisi panutan dan ajaran seolah tak lekang zaman.
“Sikap-sikap beliau banyak mengajarkan kami bagaimana menjaga sesama di perantauan. Sampai sekarang sosok beliau masih saya pegang sebagai contoh, terutama dalam bekerja. Beliau sangat pekerja keras dan cerdas,” jelas Ari pengusaha sukses di Pekanbaru. (bpc2)